KETIK, KEDIRI – Menjelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) VII DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Kediri, rangkaian kegiatan roadshow terus digelar sebagai bagian dari pematangan agenda organisasi. Salah satu roadshow tersebut berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kota Kediri, pada Minggu, 14 Desember 2025.
Kegiatan ini dikemas dalam bentuk temu media yang melibatkan pimpinan pondok pesantren serta jajaran pengurus DPD LDII Kota Kediri. Forum tersebut menjadi ruang dialog untuk memperkuat sinergi antara LDII dan lembaga pendidikan pesantren dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang profesional dan religius.
Pimpinan Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk menyatukan visi dan arah perjuangan antara pesantren dan organisasi kemasyarakatan. Menurutnya, perbedaan payung hukum tidak menjadi penghalang untuk berkontribusi bersama bagi kemajuan daerah.
"Secara aturan, LDII berjalan berdasarkan Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan, sedangkan pondok pesantren berlandaskan Undang-Undang Pesantren. Namun secara historis dan visi perjuangan, kita memiliki ikatan yang kuat untuk berkontribusi bagi pemerintah dan kemajuan daerah," kata Sunarto.
Ia menambahkan, Ponpes Wali Barokah berkomitmen untuk terus mencetak kader yang tidak hanya unggul dalam keilmuan, tetapi juga memiliki akhlak dan kesiapan berperan aktif di tengah masyarakat.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Priyanto, menyampaikan bahwa Musda VII merupakan momentum penting bagi organisasi untuk melakukan evaluasi sekaligus menyusun arah kebijakan lima tahun ke depan. LDII, kata dia, berkomitmen menjalankan dakwah yang menyejukkan serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Agung memaparkan, program kerja LDII ke depan akan difokuskan pada delapan bidang prioritas, yakni wawasan kebangsaan, dakwah yang moderat, pendidikan karakter berbasis 29 nilai luhur, pengembangan ekonomi syariah, ketahanan pangan dan lingkungan, kesehatan herbal, pemanfaatan teknologi informasi untuk dakwah dan pendidikan, serta pengembangan energi ramah lingkungan.
"Program tersebut diselaraskan dengan Nawa Cita Presiden RI dan Program MAPAN Pemerintah Kota Kediri, serta dilaksanakan melalui kolaborasi dengan pondok pesantren dan elemen masyarakat lainnya," kata Agung.
Ketua Panitia Musda VII LDII Kota Kediri, Lukman Efendi, menjelaskan bahwa Musda tahun ini mengusung tema Mewujudkan SDM Profesional Religius untuk Kota Kediri MAPAN dan Menuju Indonesia Emas 2045. Musda nanti diperkirakan akan diikuti sekitar 400 hingga 500 peserta dari unsur pengurus serta perwakilan warga LDII se-Kota Kediri.
Agenda utama Musda meliputi penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti 2020-2025 serta pemilihan kepengurusan baru untuk periode 2025-2030. Selain itu, panitia juga menyiapkan sejumlah kegiatan pendukung yang melibatkan partisipasi masyarakat.
Berbagai agenda sosial dan edukatif turut direncanakan, diantaranya seminar peningkatan kapasitas ustadz dan ustadzah, lokakarya kesehatan lingkungan, bazar UMKM, bakti sosial pembagian paket sembako, penghijauan lingkungan serta penggalangan donasi bagi korban bencana alam.
Menurut Lukman, kegiatan puncak Musda VII LDII Kota Kediri akan digelar pada Rabu (17/12/2025) mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB di gedung setempat lantai 5. Sejumlah tokoh agama lintas organisasi kemasyarakatan juga dijadwalkan hadir untuk memberikan pandangan terkait penguatan kerukunan dan keberagaman. (*)
