KETIK, SURABAYA – Rapat Paripurna di DPRD Provinsi Jawa Timur, agenda utama kali ini "Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia”.
Tampak di deretan depan, Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf. Juga, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.
Hadir pula para anggota dewan lainnya memenuhi kursi rapat. Mereka menyimak pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto, di Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat 15 Agustus 2025.
Dengan durasi waktu kurang lebih 75 menit, semua yang hadir terlihat tenang menyimak yang disampaikan oleh Presiden Prabowo. Beberapa poin penting isi pidato, Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI pendahulunya, yakni terkait segala pencapaian saat mereka menjabat.
Disampaikan, pencapaian terbesar dalam era kepemimpinan Soekarno, Soeharto, BJ. Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, hingga Jokowi. Kemudian, diurai proses transisi kepemimpinan dari Joko Widodo sangat demokratris, khas Indonesia.
Tanggapan Khofifah
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah menilai pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI sarat dengan refleksi, evaluasi, sekaligus proyeksi pembangunan ke depan. Menurut Khofifah, pesan yang disampaikan Presiden Prabowo sangat jelas dan terstruktur.
“Saya rasa kita mendengarkan pidato kenegaraan yang luar biasa, refleksi, evaluasi, dan proyeksi ke depan yang dilakukan oleh pemerintah,” ujar Khofifah.
Bukan hanya Presiden, Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua MPR Ahmad Muzani juga menyampaikan gagasan yang patut dijadikan bahan renungan bersama.
“Ada hal yang bisa dijadikan bagian dari refleksi bersama dan proyeksi bersama ke depan. Konsep Indonesia Incorporated yang diusung Presiden Prabowo, yang menggambarkan sinergi seluruh mata rantai pembangunan untuk memberikan “tetesan” kesejahteraan, memperkuat kemandirian, dan mengakselerasi kemajuan bangsa," ujarnya.
Khofifah optimis konsep ini mampu memberikan guideline bersama hingga lini terbawah bahwa pembangunan yang dilakukan secara nasional memiliki tujuan memberikan kesejahteraan rakyat dan menguatkan kemandirian bangsa.
“Presiden menyampaikan Indonesia Incorporated. Ini menjadi bagian bentangan bagaimana mata rantai pembangunan bisa memberikan kesejahteraan menguatkan kemandirian,” tegasnya.
Menurut Khofifah, harus diimplementasikan di daerah. Agar arahan dan tujuan pembangunan nasional bisa dicapai.
"Bagaimana beliau sampaikan Kita Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera dan Indonesia Maju. Ini bagian dari tema besar dari peringatan hari kemerdekaan yang beliau jelaskan dengan sangat detail. Semoga bisa menjadi penguatan komprehensif bagi pembangunan di daerah termasuk di Jawa Timur,” imbuhnya
*Kemudian, Ketua DPRD Jatim Musyafak Rouf menyatakan bahwa kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia bukanlah hasil perjuangan yang mudah.
“Sejarah panjang bangsa ini penuh dengan pengorbanan darah, air mata, dan semangat juang para pahlawan yang patut kita kenang dan teladani,” kata Musyafak Rouf.
Ia menyebut, 80 tahun Indonesia Merdeka merupakan momentum reflektif bagi seluruh rakyat untuk menilai sejauh mana kemerdekaan telah diisi dengan pembangunan yang adil, berkelanjutan, dan berpihak kepada rakyat.
“Momentum ini menjadi saat yang tepat untuk memperkuat komitmen terhadap semangat kebangsaan, persatuan, dan keadilan sosial,” tegas politisi PKB tersebut.
Ia menyoroti peran strategis Pemerintahan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia, kekayaan sumber daya alam, dan potensi ekonomi, Provinsi Jatim disebut sebagai salah satu pilar penopang ketahanan ekonomi nasional. (*)