Mencicipi Putu Cangkir, Kuliner Khas Makassar yang Kini Hadir di Surabaya

3 November 2025 02:05 3 Nov 2025 02:05

Thumbnail Mencicipi Putu Cangkir, Kuliner Khas Makassar yang Kini Hadir di Surabaya
Santi Wahid sedang membuat putu cangkir dalam acara travel Makassar 2025 di Tunjungan Plasa 6 Surabaya. (Foto: Fitra/Ketik.com)

KETIK, SURABAYA – Kuliner Makassar, Sulawesi Selatan dikenal beragam dan sudah banyak dikenal masyarakat luas. Beberapa kuliner tersebut di antaranya, Coto Makassar, Palu Buttung, Pallu Basa, Putu Cangkir, dan lain sebagainya.

Bagi sebagian masyarakat Surabaya, khususnya, mendengar nama Putu Cangkir memang masih terasa asing. Hal ini dikarenakan kuliner yang masuk pada jajanan ini masih jarang ada di Kota Pahlawan.

Kabar baiknya, jajanan tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat Surabaya saat mengunjungi pameran Melalui gelaran Makassar Travel Fair 2025 di Atrium Tunjungan Plaza 6 Surabaya.

Penjual Putu Cangkir, Santi Wahid menjelaskan jajanan buatannya ini di Makassar dijual dengan harga Rp 5.000. Menurutnya, jajanan ini paling tepat dimakan saat sarapan.

"Biasanya yang beli anak muda, anak sekolah. Buat acara sekolah," katanya sambil fokus membuat Putu Cangkir.

Dalam kesempatan yang sama, Santi juga menjelaskan cara membuat Putu Cangkir yang mempunyai tantangan tersendiri karena membutuhkan teknik dan pengalaman.

"Karena saya diajari orang tua. Cara membuatnya, kelapa, telur, tepung ketan, dan tepung biasa (terigu) dicampur, lalu kita rendam kurang lebih tiga jam," jelasnya.

Kemudian untuk isiannya yang merupakan gula merah tidak dimasak, melainkan hanya diparut saja. Apabila ikut terendam air, maka ikut gula merah tersebut basi.

Adonan tersebut kemudian dicetak menggunakan corong dan ditaruh pada tungku yang mengeluarkan uap. Sekilas, jajanan ini mirip Putu apabila di Pulau Jawa.

Pengunjung Makassar Travel Fair 2025 bisa mencicipinya secara gratis, selama pameran berlangsung di Tunjungan Plasa 6 Surabaya.

Terpisah, Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata (Dispar) Makassar, Yulianti Jabir mengungkapkan pameran di Tunjungan Plasa 6 Surabaya diselenggarakan bukan tanpa alasan.

Menurutnya, wisatawan domestik dari Surabaya merupakan salah satu target mereka. Wisatawan asal Kota Pahlawan yang berkunjung ke Makassar menempati urutan ke-3, setelag Jakarta dan Bali.

Salah satu wisata yang saat ini sedang diperkenalkan oleh Dispar Makassar di Surabaya adalah berlayar menggunakan kapal pinisi. Kapal berbahan kayu dengan dua tiang utama dan layar segitiga ini kini dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari yang terbuka untuk umum.

“Kami sudah mulai membuka wisata kapal pinisi ini untuk masyarakat. Sebelumnya hanya untuk tamu undangan,” terang Yulianti.

Dispar Makassar memiliki dua kapal pinisi. Mereka menawarkan tiga paket wisata, mulai dari sunset sailing, one day trip, hingga setengah hari perjalanan.

Rute pelayaran mencakup Pulau Lae Lae, Center Point of Indonesia, dan Tanjung Bunga Makassar, dengan durasi 2,5–3 jam dan kapasitas maksimal 40 penumpang.

“Kalau sore jam lima, wisatawan bisa menikmati sunset dari atas kapal. Konsepnya seperti city cruise tapi versi Makassar,” tambahnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Putu cangkir travel Makassar kuliner Makassar Tunjungan Plasa TP tp Surabaya