KETIK, BONDOWOSO – Di tengah tantangan perubahan iklim dan kebutuhan akan kemandirian pangan, sekelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mencoba menawarkan solusi sederhana yakni menanam pohon buah di halaman rumah.
Bertempat di Desa Nogosari, Kecamatan Sukosari, Kabupaten Bondowoso, para mahasiswa bersama warga menginisiasi gerakan bertajuk “Tanam Asa, Panen Sejahtera”. Gerakan ini tidak hanya bicara soal penghijauan, tetapi juga tentang membangun desa yang produktif secara ekonomi dari akar rumput.
"Ini bukan sekadar kegiatan tanam pohon. Kami ingin mengajak masyarakat melihat pohon sebagai sumber harapan dan ketahanan keluarga," ujar salah satu anggota tim KKN.
Dalam kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 10 Juli 2025 puluhan bibit pohon durian dan alpukat diserahkan kepada warga. Bibit tersebut merupakan hasil kerja sama mahasiswa dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso.
Proposal yang diajukan mahasiswa KKN tersebut membuahkan hasil bantuan awal berupa 30 bibit pohon buah, menandai keseriusan program yang digagasnya.
Kegiatan penanaman dilakukan langsung oleh warga dengan pendampingan dari para mahasiswa. Selain itu, warga juga mendapatkan pelatihan praktis mengenai cara merawat pohon agar tumbuh optimal dan berbuah unggul.
Antusiasme warga terlihat jelas. Misriyadi, Kepala Dusun Sungai Keni’, menyampaikan kegembiraannya. “Keinginan warga untuk menanam durian sudah lama ada. Program ini akhirnya membuka jalan itu,” tuturnya.
Sementara itu, Fadhil, salah seorang warga penerima bibit, menyebut bahwa inisiatif ini punya nilai lebih dari sekadar pohon. “Kalau kita menabung di bank, hasilnya uang. Tapi kalau menanam pohon, hasilnya bisa kita nikmati bersama anak cucu,” ujarnya.
Gerakan ini menjadi langkah kecil yang membawa dampak besar. Tidak hanya menjadikan lingkungan lebih hijau, tapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kemandirian pangan berbasis rumah tangga.
Dengan semangat kolaboratif, mahasiswa dan warga Desa Nogosari menumbuhkan bukan hanya pohon, tapi juga harapan baru—untuk desa yang lestari, berdaya, dan mandiri.(*)