KETIK, PACITAN – Lonjakan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) membuat sejumlah objek wisata di Kabupaten Pacitan dipadati pengunjung.
Kondisi ini terlihat di berbagai destinasi favorit, khususnya kawasan pantai yang menjadi magnet utama wisatawan dari dalam maupun luar daerah.
Di tengah euforia liburan, Ketua DPRD Pacitan Arif Setyo Budi mengingatkan pengelola wisata agar tidak lengah dalam mengurus berbagai aspek, terutama keamanan di lokasi wisata yang memiliki risiko kecelakaan cukup tinggi.
“Saya mendorong agar pengelola objek wisata pada masa Nataru betul-betul memperhatikan aspek keselamatan, kenyamanan, dan ketertiban pengunjung,” kata Arif Setyo Budi, Senin, 29 Desember 2025.
Menurutnya, Pacitan memiliki tantangan khas sebagai daerah tujuan wisata.
Garis pantai yang panjang dan mendominasi wilayah Pacitan menuntut kesiapsiagaan ekstra dari para pengelola, terutama dalam menghadapi potensi gelombang tinggi, arus laut, dan kepadatan pengunjung.
Ia menilai, upaya pencegahan harus dilakukan sejak awal agar risiko kecelakaan dapat ditekan.
Mulai dari kesiapan petugas pengamanan, pemasangan rambu keselamatan, hingga pengaturan arus keluar-masuk pengunjung di kawasan wisata.
“Intervensi yang dilakukan DPRD bukan untuk menghambat aktivitas wisata, melainkan memastikan seluruh standar keamanan, kesiapan sarana-prasarana, serta pengelolaan arus pengunjung berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Arif juga menyebut, pengalaman libur panjang sebelumnya menjadi catatan penting.
Sejumlah korban kecelakaan wisatawan di kawasan pantai perlu dijadikan pelajaran bersama agar pengelola lebih siap menghadapi lonjakan pengunjung.
“Penyediaan petugas pengamanan, rambu peringatan, jalur evakuasi, hingga fasilitas pendukung lainnya harus benar-benar diperhatikan. Kami berharap hal tersebut tidak terulang,” pintanya.
Bagi DPRD Pacitan, keberhasilan pengelolaan sektor wisata tidak hanya diukur dari jumlah kunjungan.
Minimnya insiden justru menjadi indikator utama bahwa destinasi wisata dikelola secara bertanggung jawab.
“Kami ingin momentum Nataru memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat Kabupaten Pacitan, tanpa mengabaikan keselamatan dan ketertiban umum,” ujar ASB, sapaan akrab Arif Setyo Budi.
ASB menilai, koordinasi lintas pihak menjadi kunci selama masa libur Nataru.
Pengelola wisata, pemerintah daerah, aparat keamanan, hingga unsur masyarakat perlu berada dalam satu irama agar pengawasan dan penanganan di lapangan berjalan efektif.
Harapannya, sinergi seluruh pihak selama libur Nataru dapat menjaga citra Pacitan sebagai daerah tujuan wisata yang aman dan nyaman.
“Sektor pariwisata Pacitan kami harapkan tetap menjadi pilihan utama wisatawan sekaligus memberi manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” tutupnya.(*)
