KETIK, PALEMBANG – Perdagangan Antarpulau Barang (PAB) menjadi salah satu pilar penting penggerak perekonomian nasional. Aktivitas pertukaran barang dan jasa antar wilayah ini berperan besar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mendorong pemerataan ekonomi di berbagai daerah.
Dalam sambutannya pada kegiatan Bimbingan Teknis Bersama Implementasi Tahap 3 PAB, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Palembang Laksamana Pertama TNI Idham Faca, ST., M.Tr. Opsla menjelaskan bahwa kegiatan perdagangan antarpulau bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat, dan juga memberikan manfaat ekonomi yang luas.
“Perdagangan antar pulau memberikan banyak manfaat, mulai dari pemenuhan kebutuhan masyarakat, perluasan pasar, peningkatan produktivitas, hingga penciptaan lapangan kerja. Selain itu, kegiatan ini juga berperan penting dalam menjembatani kesenjangan ekonomi antar wilayah,” ungkapnya, Senin, 20 Oktober 2025.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2024 tentang Perdagangan Antar Pulau Barang. Sebagai bentuk dukungan terhadap implementasi regulasi tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut turut memperkuat perannya dalam pembangunan infrastruktur pelabuhan, dermaga, serta jaringan pelayaran perintis di berbagai daerah.
Idham juga menerangkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan konektivitas laut dan memperlancar arus distribusi barang antar pulau.
“Konektivitas laut yang baik akan memperkuat integrasi ekonomi nasional dan memastikan pemerataan distribusi hasil produksi ke seluruh pelosok nusantara,” jelasnya.
Lebih lanjut, KSOP juga terus mendorong integrasi sistem layanan pelabuhan melalui penerapan Inaportnet, sebuah platform digital yang mempermudah pelayanan kapal dan bongkar muat barang secara daring.
Sistem ini terintegrasi dengan SSM Pengangkut untuk memastikan sinkronisasi dan keakuratan data muatan antar pulau.
“Dengan adanya integrasi sistem ini, pelaporan muatan menjadi lebih efisien, akurat, dan transparan. KSOP di lapangan berperan memastikan data di sistem sesuai dengan kondisi operasional sebenarnya di pelabuhan,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, pihak KSOP menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta bimbingan teknis yang hadir. Ia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mewujudkan perdagangan antar pulau yang efektif, efisien, dan transparan.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap perdagangan antar pulau dapat berjalan lebih optimal dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pelaku usaha maupun masyarakat luas,” tutupnya. (*)
