KETIK, MALANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mencatat adanya 8.990 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga 25 September 2025. Meskipun termasuk tinggi, namun kasus tersebut cenderung mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan bahwa tak hanya terjadi pada anak-anak, namun juga dewasa hingga lansia.
Di 25 September 2025, ISPA pada anak usia 5-9 tahun mencapai 1.311 kasus. Pada remaja usia 10-18 tahun terdapat 1.618 kasus, dewasa usia 19-59 tahun 4.598 kasus, dan pada lansia usia lebih dari 60 tahun sebanyak 1.463 kasus.
Adapun ISPA pada tahun 2024 mencapai 54.580 kasus dengan rincian pada anak-anak 10.048 kasus, remaja 36.647 kasus, dan lansia 7.885 kasus.
Husnul Muarif menjelaskan ISPA menjadi 10 penyakit paling banyak terjadi di Kota Malang. Banyak masyarakat yang mengeluhkan tidak enak badan.
"Masyarakat datang dengan keluhan tidak enak, mulai dari hidung sampai saluran pernapasan bagian atas. Bisa serik, ada bersin, batuk, itu sudah masuk ISPA," ujar Husnul, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Kasus ISPA setiap bulannya cukup stagnan di Kota Malang. Namun, ia tetap mengimbau agar masyarakat tetap menggunakan masker saat berkegiatan di cuaca yang kini tak menentu.
"Kebiasaan saat Covid-19 itu bisa digalakkan lagi. Setelah makan minum, cuci tangan pakai sabun, kalau tidak ada kegiatan mendesak bisa kegiatan di dalam ruangan saja, jangan lupa asupan harus semaksimal mungkin," tegasnya. (*)