KETIK, SURABAYA – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mendorong generasi muda untuk menjadi motor penggerak ekonomi kreatif, terus berinovasi dan berani memunculkan karya-karya baru yang mampu memperkuat industri kreatif di Jatim.
Ajakan itu disampaikannya saat menjadi narasumber di acara National Symposium bertema “Performing the Future: Building Creative City Through Art and Collaboration” di Universitas Kristen Petra Surabaya, Jumat 5 Desember 2025.
“Anak muda itu lokomotif industri kreatif. Kalian yang akan menarik gerbong perubahan, membawa karya-karya baru, dan mempercepat lompatan kreatifitas di Jawa Timur," kata Arumi.
Lanjut Arumi, pesatnya perkembangan teknologi digital, khususnya kecerdasan buatan (AI), dapat membuka peluang baru bagi generasi muda untuk berkreasi lebih cepat, lebih efisien, dan lebih luas. Pemanfaatan teknologi dinilai menjadi katalisator lahirnya inovasi serta karya-karya baru dari anak muda di Jatim.
"AI itu bukan untuk ditakuti, tapi harus dimanfaatkan. Anak muda Jatim harus berani menggunakannya sebagai alat untuk memperkuat kreativitas dan memperbesar karya kalian,” tegasnya.
Dan, Pemprov Jatim melalui Dekranasda, selalu membuka ruang seluas-luasnya serta menyediakan fasilitas bagi anak muda untuk mengembangkan ide, karya, hingga usaha kreatif mereka.
“Anak muda hari ini adalah energi utama ekonomi kreatif. Kami di Dekranasda Jatim membuka ruang, memfasilitasi, dan mendorong lahirnya karya-karya baru. Kreativitas kalian adalah masa depan Jawa Timur,” kata Arumi.
Dalam forum tersebut, ia juga memaparkan berbagai dukungan Pemprov Jatim, termasuk hadirnya Dekranasda Ekonomi Kreatif Space (Deks) di Ciputra World Surabaya yang berfungsi sebagai pusat kegiatan, inkubasi kreatif, workshop, hingga kolaborasi lintas subsektor seni, kriya, desain, dan fashion bisa terwujud.
“Deks bukan hanya galeri, tetapi rumah kreatif. Mahasiswa, komunitas, pelaku usaha, semuanya boleh menggunakan ruang itu untuk berkegiatan, belajar, dan menguji karya mereka. Kami ingin proses kreatif itu hidup dan dekat dengan anak muda,” jelasnya.
Selain ruang kreatif, Dekranasda Jatim juga memastikan akses pendampingan bagi pelaku usaha muda, mulai dari perizinan usaha, HAKI, sertifikasi halal, hingga fasilitasi pameran dan akses ekspor. Semua proses legalitas tersebut disediakan gratis.
Lanjut Arumi, Jawa Timur setiap tahunnya selalu konsisten membuka panggung bagi generasi muda melalui festival budaya dan seni pertunjukan, termasuk Surabaya Cross Culture Festival, Festival Seni Surabaya, Jember Fashion Festival, Festival Reog Ponorogo, hingga Gandrung Sewu. Semua kegiatan tersebut menjadi wadah aktualisasi sekaligus penguatan jejaring kreatif.
“Tugas kami memfasilitasi. Tapi pelakunya adalah kalian. Kreator muda harus berani tampil, berani mencoba, dan berani kolaborasi. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kita akan tertinggal,” pesannya. (*)
