Kelompok Pembatik Disabilitas Antarkan Pesanan Batik Ciprat ke Bupati Situbondo

5 September 2025 09:29 5 Sep 2025 09:29

Thumbnail Kelompok Pembatik Disabilitas Antarkan Pesanan Batik Ciprat ke Bupati Situbondo
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo ketika menerima pesanan batik rubi karya Disabilitas, Selasa 2 September 2025 (Foto: Heru Hartanto/Ketik)

KETIK, SITUBONDO – Komunitas disabilitas yang tergabung dalam kelompok pembatik Ciprat Batik Rubi Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menemui Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo di pendopo Rakyak Situbondo.

Kehadiran mereka menemui Mas Rio, panggilan akrab Bupati Situbondo untuk mengantarkan pesanan Batik Ciprat yang di beli oleh Mas Rio.

“Setelah Mas Rio pesan batik ciprat, kami mulai banyak menerima pesanan, khususnya dari Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta masyarakat Situbondo,” jelas Rehawi, Sekretaris Batik Rubi Disabilitas Singomulyo Kedungdowo, saat bertemu Bupati Situbondo, Selasa 2 September 2025.

Lebih lanjut, Rehawi mengatakan bahwa tiga tahun silam pihaknya belajar membatik melalui program pelatihan batik ciprat dari Pemerintah Provinsi Bali.

“Sejak awal belajar membatik, para disabilitas ini terus semangat membatik sebagai mata pencahariannya. Tiga tahun berlalu, dengan keterbatasan yang mereka miliki, akhirnya batik ciprat yang mereka tekuni, kini memiliki peluang pasar di Bali dan NTT,” jelas Rehawi.

Apalagi, sambung Rehawi, kelompok batik ciprat kaum disabilitas Desa Kedungdowo, kini mendapat dukungan dari Bupati Situbondo untuk terus mengembangkan atau berinovasi dalam membatik.

“Saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo memberikan dukungan kepada para pembatik disabilitas Rubi Singomulyo Desa Kedungdowo ini. Pemerintah daerah, siap membantu penjualan hasil batik ciprat buatan disabilitas agar lebih dikenal lagi,” tutur Rehawi.

Sementara itu, Aisyah pendamping Batik Ciprat Rubi mengatakan bahwa Batik Ciprat yang dipesan Bupati Situbondo sangat membantu penghasilan disabilitas sebagai pembatik.

"Alhamdulillah, apabila pemesanan dari Bali dan NTT lancar, maka mereka akan mendapat bayaran Rp500.000 hingga Rp1.000.000. Jika sepi pesanan maka bayaran yang mereka terima berkurang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aisyah mengatakan bahwa satu buah kain batik ciprat dijual dengan harga Rp150.000. Dia berharap dengan dukungan Bupati Situbondo, batik ciprat hasil karya komunitas disabilitas asal Desa Kedungdowo ini bisa laku keras di pasaran, agar penghasilan mereka bisa lebih meningkat. 

"Semoga dengan intervensi Mas Bupati Situbondo, pesanan batik ciprat ini hasil karya kaum disabilitas banyak terjual. Sebab, tidak mudah untuk melakukan pemasaran batik ciprat ini. Untuk itu, atasnama kaum disabilitas Desa Kedungdowo, kami ucapkan terima kasih atas intervensi Bupati Situbondo yang siap membantu pemasaran batik ciprat ini,” kata Aisyah.

Di lain pihak, Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo berjanji akan membantu pemasaran batik ciprat karya kelompok disabilitas Batik Rubi Singomulyo Desa Kedungdowo, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. “Saya berharap karya batik ciprat kelompok disabilitas ini maju dan berkembang. Apalagi hasil batik cipratnya kualitasnya bagus,” ujarnya.

"Saya akan membantu pemasaran dan akan memberikan pelatihan-pelatihan agar hasil karya batik ciprat mereka lebih berkualitas dan mampu bersaing dengan para pembatik lain di Kabupaten Situbondo,” jelas Bupati Rio di hadapan para pembatik disabilitas. (*) 

Tombol Google News

Tags:

kelompok pembaTIK disabilitas Antarkan Pesanan Batik untuk Bupati Situbondo