Kalah Lawan Italia 2-3, Sugiyama Marcos Tetap Puji Penampilan Pemain Voli Timnas Indonesia

13 Agustus 2025 23:44 13 Agt 2025 23:44

Thumbnail Kalah Lawan Italia 2-3, Sugiyama Marcos Tetap Puji Penampilan Pemain Voli Timnas Indonesia
Pertandingan babak 16 besar kejuaraan dunia voli U-21 Italia vs Indonesia di Jawa Pos Arena, Rabu, 13 Agustus 2025. (Foto: Fitra/Ketik)

KETIK, SURABAYA – Indonesia resmi tersingkir dari babak 16 besar, kejuaraan voli dunia putri U-21 yang berlangsung di Surabaya. Arfa Hasna kalah 1-3 (12-25, 19-25, 25-21, 13-25) melawan Italia di Jawa Pos Arena, Rabu, 13 Agustus 2025.

Kendati kalah, Timnas Voli Putri Indonesia U-21 tampil luar biasa. Mereka sanggup memberikan perlawanan yang sengit terhadap Italia. Bahkan, anak didik Sugiyama Marcos berhasil memperkecil skor menjadi 1-2 pada set ketiga.

Namun kembali lagi, pengalaman berbicara. Tim putri Indonesia U-21 yang belum banyak bertanding di level dunia harus menyerah dari Italia pada pertandingan malam hari ini.

Pelatih Indonesia, Sugiyama Marcos mengaku bangga dengan penampilan pemainnya. Meskipun kalah, semuanya telah menampilkan permainan terbaiknya.

"Pertandingan luar biasa. Set pertama, set kedua kami merasakan tekanannya. Mereka takut dan akhirnya saya beri semangat agar tidak takut," katanya setelah pertandingan.

 

Foto Timnas Voli Putri Indonesia U-21 kalah 1-3 melawan Italia di babak 16 besar Volleyball World Championship Women's di Surabaya. (Foto: PBVSI)Timnas Voli Putri Indonesia U-21 kalah 1-3 melawan Italia di babak 16 besar Volleyball World Championship Women's di Surabaya. (Foto: PBVSI)

 

Dengan kemampuan yang dimiliki Timnas Voli Putri Indonesia U-21, ia yakin beberapa tahun ke depan. Para pemain ini sudah memiliki kemampuan yang lebih baik lagi.

"Saya senang. Ini momen untuk anak-anak. Sungguh luar biasa. Saya pikir juga mereka luar biasa, punya koneksi yang luar biasa karena timnas ini seperti keluarga," jelasnya.

Pelatih kelahiran Jepang ini menjelaskan, semua pemain Timnas Voli Putri Indonesia sudah memiliki keterikatan emosional satu sama lain. 

"Kami terhubung seperti keluarga. Saat masuk ke lapangan, semua orang bergandengan tangan. Rasanya luar biasa bisa melatih mereka. Saya pikir juga, prosesnya perlu dilanjutkan. Bukan dihentikan, bukan hanya untuk usia 21 tahun. Tapi juga di bawah 16, 18 tahun atau berapapun usianya," ungkapnya.

Pemain Indonesia Azzahra Dwi Febyane atau akrab disapa Gendis mengaku banyak pengalaman berharga yang bisa diambil dari pertandingan melawan Italia.

"Italia kan rajanya (voli), tapi kami juga senang bisa melawan mereka. Suatu kebanggaan buat tim kami, Indonesia. Jadi ada pengalaman baru buat melatih mental dan jam terbang," katanya.

Ia juga mengungkapkan kunci sukses mencuri satu poin dari Italia pada set ketiga adalah hasil dari permainan agresif Indonesia sejak menit awal.

"Gara-gara kami menekan mereka dari awal. Yang tadinya kami menyerah 2-0, tapi kami yakin bisa satu set. Kami mampu melawan mereka," tegasnya.

Benar saja, walaupun berakhir kalah. Setidaknya menurut Gendis, Timnas Indonesia bisa memberikan perlawanan terhadap Italia pada pertandingan babak 16 besar Volleyball World Championship Women's U-21. (*)

Tombol Google News

Tags:

voli timnas voli Indonesia kejuaraan voli dunia voli putri timnas voli