KETIK, NAGAN RAYA – Hujan lebat telah menyisakan luka bagi warga Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Rumah-rumah yang dulu hangat kini dipenuhi lumpur, malam-malam gelap tanpa listrik, dan air bersih yang semakin sulit didapat.
Di tengah situasi penuh ketidakpastian itu, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Jamaluddin Idham, hadir membawa bantuan yang menjadi secercah harapan bagi warga yang sedang berjuang memulai kembali hidup mereka.
Kepada awak media, Jamaluddin Idham menyatakan bahwa prioritas pihaknya adalah memastikan warga Beutong Ateuh Banggalang bisa kembali hidup normal secepat mungkin. Setiap keluhan yang didengar dari masyarakat akan langsung ditindak lanjuti.
"Ini bukan hanya soal bantuan, tetapi tentang hadir bersama warga ketika mereka sedang menghadapi masa-masa sulit,” ujar Jamaluddin, Selasa, 9 Desember 2025.
Salah satu keluhan paling mencekam datang dari pemadaman listrik yang telah membuat warga hidup dalam kegelapan sejak banjir melanda. Anak-anak tidur gelisah, lansia kesulitan bergerak, dan aktivitas warga terhenti total.
"Menyahuti kendala yang dihadapi masyarakat tentang kebutuhan lampu pada malam hari, kita menyalurkan solar cell atau lampu tenaga surya, agar setidaknya malam di Beutong Ateuh tidak lagi sepenuhnya pekat," katanya.
Menurut Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh itu, kegelapan bukan satu-satunya penderitaan. Lumpur yang menggunung masih memenuhi banyak rumah, membuat warga tak mungkin kembali menempati tempat tinggal mereka.
"Untuk itu, kita menyediakan tenda pengungsian sebagai tempat berteduh sementara bagi masyarakat yang kehilangan kenyamanan dan keamanan rumah sendiri," tuturnya.
Krisis air bersih menjadi pukulan berikutnya. Sumur-sumur tercemar lumpur, sementara air hujan bercampur kotoran membuat warga kesulitan mendapatkan air layak pakai.
"Air merupakan kebutuhan vital. Oleh sebabnya, kita menyalurkan alat penjernih air agar warga dapat segera memperoleh pasokan air bersih untuk kegiatan sehari-hari," sebut Jamaluddin.
Warga antusias menjalani pengecekan dan pengobatan gratis yang disediakan Jamaluddin Idham bersama Klinik Mantri Doy di Beutong Ateuh Banggalang, Selasa, 9 Desember 2025. (Foto: T. Rahmat/Ketik)
Yang paling mengkhawatirkan, penyakit pascabanjir mulai menjangkiti warga, terutama anak-anak dan lansia. Demam, diare, infeksi kulit dan sejumlah penyakit lainnya menjadi ancaman nyata bagi warga.
"Kita juga membuka layanan pengobatan gratis di lokasi agar penanganan medis dapat dilakukan secepat mungkin. Saya ingin masyarakat kita tidak ada yang sakit pascabencana banjir melanda," tuturnya.
Diketahui bahwa, animo masyarakat Beutong Ateuh Banggalang membludak di posko kesehatan yang disediakan Jamaluddin Idham bekerjasama dengan Klinik Mantri Doy. Persediaan obat-obatan yang disediakan pun ludes hanya beberapa jam setelah layanan kesehatan dibuka.
Sementara itu, salah seorang warga, Amran, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia menyatakan bahwa bantuan dari Jamaluddin Idham sangat membantu demi ringannya beban masyarakat pascabanjir melanda.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Jamaluddin. Penerangan, tenda, air bersih, sampai pengobatan, semua itu sangat kami butuhkan sekarang. Bantuan ini benar-benar meringankan beban kami,” ujarnya.
Di tengah derita panjang yang masih menyelimuti Beutong Ateuh Banggalang, bantuan ini menjadi sinyal bahwa warga tidak sendiri. Harapan pun tumbuh perlahan. Masyarakat berharap pemulihan dapat berjalan cepat, dan kehidupan yang sempat luluh lantak oleh banjir dapat kembali stabil dalam waktu dekat. (*)
