Hore! Mahasiswa Humaniora UIN Malang Bisa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Syaratnya

9 Desember 2025 08:12 9 Des 2025 08:12

Thumbnail Hore! Mahasiswa Humaniora UIN Malang Bisa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Syaratnya
Wakil Dekan I Fakultas Humaniora UIN Malang, Dr KH Halimi Zuhdy (berkopiah) saat foto bersama mahasiswa. (Foto: Dok. Ketik.com)

KETIK, MALANG – style="text-align:justify">Kesempatan lulus tanpa skripsi kini semakin terbuka bagi mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal itu diungkapkan langsung oleh Wakil Dekan I Fakultas Humaniora, Dr KH Halimi Zuhdy, usai wawancara soal kebijakan tugas akhir dan strategi belajar mahasiswa, Rabu, 3 Desember 2025.

Sosok yang dikenal sebagai kiai sekaligus akademisi ini menegaskan bahwa fakultas memberikan dua jalur tugas akhir yang sama sahnya: skripsi dan jurnal ilmiah. Jalur jurnal bisa ditempuh lebih cepat dibanding skripsi.

“Semua mahasiswa punya kesempatan yang sama, tetapi mereka kemudian punya kesempatan yang berbeda,” ujar pria yang juga Ketua RMI Kota Malang itu.

Ia menjelaskan bahwa mahasiswa yang ingin memilih lulus jalur jurnal dapat mulai lebih awal, yakni sejak semester 5. Asalkan, mahasiswa yang bersangkutan telah memenuhi syarat minimal 100 SKS.

Mahasiswa yang memilih jalur ini akan mendapatkan pembimbing jurnal dan bisa mulai menulis sejak semester 5, 6, atau 7. Dengan demikian, ketika menginjak semester 8, mereka tidak lagi diwajibkan menulis skripsi.

Cukup mengajukan tautan jurnal yang telah terbit sesuai standar SINTA, khususnya SINTA 2 atau SINTA 3. Bagi jurnal dengan indeks SINTA 3 ini, mahasiswa tetap akan melakukan presentasi atau munaqasyah, namun penilaiannya sudah mengacu pada aturan yang tertera dalam buku panduan.

Foto Wakil Dekan I Fakultas Humaniora UIN Malang Dr KH Halimi Zuhdy saat diwawancarai oleh mahasiswa jurnalistik. (Foto: Dok. Ketik.com)Wakil Dekan I Fakultas Humaniora UIN Malang Dr KH Halimi Zuhdy saat diwawancarai oleh mahasiswa jurnalistik. (Foto: Dok. Ketik.com)

Selain memaparkan mekanisme lulus tanpa skripsi, Halimi juga berbagi kunci sukses belajar yang menurutnya penting dikuasai sejak pertengahan masa studi.

Pengasuh PP Darun Nun tersebut menekankan perlunya mahasiswa menata perencanaan jangka panjang, memiliki niat sungguh-sungguh, dan menetapkan target yang jelas mulai semester 5.

Sebagai figur yang dijuluki sebagai “Bapak Pesantren Kota Malang,” nasihatnya tak hanya berhenti pada soal akademik. Dengan karakter khas seorang pendidik sekaligus kiai, ia mengingatkan mahasiswa untuk menjaga keseimbangan antara karya dan spiritualitas.

“Berkarya tanpa henti, beribadah sampai mati,” pesannya sebagai penutup sesi wawancara di sore itu.

Melalui kesempatan ini, Wakil Dekan I berharap mahasiswa dapat lebih dini mempersiapkan jalur kelulusan yang sesuai dengan kemampuan dan ritme belajar masing-masing, sehingga bisa menyelesaikan studi dengan lebih efektif tanpa menunda-nunda. (*)

Tombol Google News

Tags:

Halimi Zuhdy Wakil Dekan I Fakultas Humaniora UIN Malang UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Ketua RMI Kota Malang