Hari Santri 2025! Santri Al-Akbar Surabaya Bersatu Dalam Sholawat dan Jihad Digital

22 Oktober 2025 13:59 22 Okt 2025 13:59

Thumbnail Hari Santri 2025! Santri Al-Akbar Surabaya Bersatu Dalam Sholawat dan Jihad Digital
Barisan siswa dan siswi KB/RA saat mengikuti serangkaian acara Hari Santri Nasional 2025 di Masjid Agung Surabaya, Rabu, 22 Oktober 2025 (Foto: Humas Masjid Al Akbar Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Seribu siswa-siswi dari Kelompok Bermain/Raudhatul Athfal (KB/RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) yang merupakan lembaga pendidikan di lingkungan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) mengikuti Upacara Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di lapangan barat Masjid Agung Surabaya, Rabu, 22 Oktober 2025.

Upacara Hari Santri Nasional yang dipimpin oleh Ketua STAI, Dr. H.M. Zainul Arifin, M.HI, M.Pd.I, selaku pembina upacara tersebut dihadiri oleh 220 siswa KB/RA bersama komite dan guru, 661 siswa MI beserta komite dan guru, 99 siswa MTs bersama guru dan komite, serta 120 mahasiswa STAI bersama dosen. Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan Mars Hari Santri dan lagu Syubbanul Wathon.

"Hari Santri bukan sekadar acara seremonial, melainkan peristiwa bersejarah yang menandai peran besar para santri dalam menjaga tegaknya bangsa dan negara. Pada masa itu, Hadrotussyaikh KH Hasyim Asy’ari menyerukan Resolusi Jihad sebagai panggilan untuk berjuang demi kemanusiaan dan keutuhan bangsa," ujar Zainul Arifin.

Hal ini menunjukkan bahwa santri tidak hanya berfokus pada ibadah dan menuntut ilmu, tetapi juga menjadi simbol perpaduan antara ilmu dan iman, serta keselarasan antara teks dan konteks. Namun, di era modern saat ini, tantangan yang dihadapi bukan lagi berupa peperangan fisik, melainkan pertarungan nilai, moral, dan ideologi.

Zainul Arifin menyatakan santri yang menjadi ulama akademis atau akademis ulama itu jangan khawatir dalam berjuang secara berkelanjutan untuk keagamaan, kebangsaan, dan kemanusiaan, karena semuanya untuk mencari Ridha Allah itu sudah dijanjikan kemenangan oleh Allah, sebagaimana disebut dalam Al-Qur'an Surah Al-Ankabut 69.

"Oleh karena itu, santri masa kini perlu melakukan jihad digital dengan menampilkan diri sebagai insan cendekia yang berakhlak mulia serta menjadi pelopor inovasi digital berlandaskan nilai-nilai agama. Ke depan, jihad yang harus dijalankan selaras dengan tiga karakter utama santri, yaitu jihad dalam bidang ilmu atau inovasi digital, jihad nilai yang menekankan akhlak dan peradaban, serta jihad kebangsaan yang berwujud cinta tanah air (hubbul wathon)," katanya.

Usai upacara, Kepala MTs Masjid Agung Surabaya, M. Djakfar, menyampaikan bahwa rangkaian peringatan Hari Santri akan dilanjutkan dengan kegiatan Khataman Kitab Ta’lim Muta’allim yang diikuti oleh para siswa dan guru pembimbing. Kegiatan tersebut dibagi ke dalam 33 majelis dan dilaksanakan di ruang utama Masjid Al-Akbar.

"Di ruang utama Masjid Al-Akbar terdapat Majelis Utama yang dihadiri oleh peserta dari STAI dan MTs. Pengajar di Majelis Utama berasal dari kalangan dosen STAI atau guru yang memiliki pengalaman mondok minimal sepuluh tahun. Kegiatan Khataman Kitab Ta’lim Muta’allim yang berlangsung hingga menjelang waktu dzuhur tersebut juga diisi dengan pembacaan sholawat serta pembagian doorprize," ungkapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hari Santri Nasional Masjid Agung Surabaya Dr. H.M. Zainul Arifin Ribuan Santri