GPI Blitar Tunjukkan Kepedulian, Gotong Royong Perbaiki Rumah Anggota

5 Oktober 2025 14:11 5 Okt 2025 14:11

Thumbnail GPI Blitar Tunjukkan Kepedulian, Gotong Royong Perbaiki Rumah Anggota
Anggota GPI saat gotong royong memperbaiki rumah anggotanya, Minggu 5 Oktober 2025. (Foto: Favan/Ketik)

KETIK, BLITAR – Kepedulian sosial kembali ditunjukkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Pembaharuan Indonesia (GPI). Puluhan anggotanya turun langsung membantu memperbaiki rumah milik salah satu anggota yang mengalami kerusakan akibat hujan deras disertai angin kencang di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Minggu 5 Oktober 2025.

Kegiatan gotong royong ini dilakukan pada Minggu pagi dan dihadiri oleh Ketua LSM GPI, Jaka Prasetya, bersama sejumlah pengurus dan relawan.

Mereka bahu-membahu mengganti genting, memperkuat rangka atap, serta membersihkan sisa puing di sekitar rumah. Aksi ini dilakukan secara sukarela tanpa melibatkan bantuan dari pihak luar.

Rumah yang diperbaiki adalah milik Imam Samudra, salah satu anggota GPI yang sudah lama aktif dalam berbagai kegiatan sosial lembaga tersebut. Akibat cuaca ekstrem beberapa hari terakhir, sebagian atap rumah Imam rusak parah dan menimbulkan kebocoran di sejumlah titik.

Dalam keterangannya, Jaka Prasetya mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk kepedulian internal antaranggota, melainkan juga komitmen GPI untuk menanamkan nilai solidaritas di tengah masyarakat.

“Kami tidak hanya bergerak di bidang advokasi atau kontrol sosial, tapi juga ingin hadir langsung ketika ada anggota atau warga yang membutuhkan. Apalagi kemarin hujan disertai angin kencang, jadi kami bergerak cepat membantu,” ujarnya.

Jaka menegaskan bahwa semangat gotong royong merupakan fondasi utama GPI dalam menjalankan setiap kegiatan sosial. Ia menilai bahwa kerja bersama dan rasa saling tolong adalah nilai luhur bangsa Indonesia yang harus terus dirawat di tengah arus individualisme dan kesibukan masyarakat modern.

“Kami ingin menunjukkan bahwa GPI bukan hanya bicara perubahan di tataran wacana, tapi juga dalam tindakan nyata. Kalau setiap komunitas mau saling peduli, beban masyarakat akan lebih ringan,” tambahnya dengan nada tegas namun bersahabat.

Sementara itu, Imam Samudra menyampaikan rasa haru dan syukur atas perhatian yang diberikan rekan-rekannya. Ia mengaku tidak menyangka rumahnya akan segera diperbaiki tanpa harus menunggu lama.

“Saya tidak tahu harus berterima kasih seperti apa. Saat hujan deras, genting rumah banyak yang beterbangan, dan saya bingung bagaimana memperbaikinya. Alhamdulillah, teman-teman GPI datang membantu tanpa diminta,” ucap Imam dengan suara bergetar.

Selain melakukan perbaikan fisik rumah, anggota GPI juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberikan penyuluhan ringan kepada warga sekitar tentang langkah-langkah pencegahan menghadapi cuaca ekstrem.

Mereka mengingatkan pentingnya memeriksa kondisi genting, memperbaiki talang air, serta memangkas cabang pohon besar yang berpotensi tumbang.

Jaka menyebutkan bahwa kegiatan serupa akan terus dilanjutkan secara berkelanjutan, terutama menjelang puncak musim penghujan di wilayah Blitar dan sekitarnya. Ia berharap langkah sederhana yang dilakukan GPI dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk bergerak nyata membantu sesama.

“Kami yakin bahwa perubahan besar selalu dimulai dari tindakan kecil. Gotong royong seperti ini mungkin tampak sederhana, tapi dampaknya luar biasa jika dilakukan dengan tulus,” pungkas Jaka.

Kegiatan sosial GPI kali ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan dan empati masih hidup kuat di tengah masyarakat. Di saat banyak pihak sibuk dengan urusan masing-masing, GPI justru hadir menegaskan makna sejati dari kata “perubahan” bukan sekadar slogan, melainkan tindakan nyata demi kemanusiaan.(*)

Tombol Google News

Tags:

GPI perbaiki rumah Blitar Kota Blitar Gotong royong