KETIK, SURABAYA – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,3 mengguncang wilayah perairan utara Pulau Bawean, Jawa Timur, pada Minggu, 12 Oktober 2025 pukul 12.58 WIB. Guncangan gempa dangkal tersebut dirasakan oleh warga di Pulau Bawean.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Juanda, pusat gempabumi berada di laut pada koordinat 5,74∘ Lintang Selatan dan 112,54∘ Bujur Timur. Lokasi episenter berada sekitar 140 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur, dengan kedalaman hiposenter 10 kilometer.
Kepala Stageof Pasuruan, Suwardi, menjelaskan bahwa gempa ini termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” katanya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat.
Guncangan gempa dirasakan oleh warga di Pulau Bawean dengan intensitas II–III Modified Mercalli Intensity (MMI). Intensitas ini digambarkan seperti getaran akibat truk besar melintas.
“Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan bangunan atau dampak signifikan akibat gempa bumi tersebut,” ujar Suwardi.
BMKG juga mencatat adanya satu kali gempa susulan (aftershock) yang terjadi sekitar satu jam setelah gempa utama, yaitu pada pukul 13.57 WIB.
Terkait kejadian tersebut, BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diminta untuk menjauhi bangunan yang retak atau rusak.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Pastikan kondisi bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali masuk ke dalam rumah,” imbaunya.
BMKG juga menegaskan pentingnya memperoleh informasi resmi hanya melalui kanal komunikasi yang telah terverifikasi, seperti media sosial @infoBMKG, situs www.bmkg.go.id dan inatews.bmkg.go.id, kanal Telegram InaTEWS_BMKG, atau aplikasi mobile InfoBMKG.
Suwardi memastikan pihaknya akan terus memantau aktivitas kegempaan di wilayah Jawa Timur, khususnya di sekitar perairan utara dan timur Pulau Bawean, sebagai langkah mitigasi dini terhadap potensi gempa susulan.
"Kami berharap masyarakat untuk tetap berhati-hati," pungkasnya. (*)