KETIK, SIDOARJO – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov Jatim), Adhy Karyono, meninjau langsung lokasi ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Dalam kunjungannya pada Selasa pagi, 30 September 2025, Adhy meminta tim SAR gabungan untuk memprioritaskan upaya penyelamatan korban yang masih tertimbun.
Adhy Karyono mengungkapkan, tim fokus pada upaya evakuasi tujuh orang yang diyakini masih berada di bawah puing-puing bangunan.
"Masih ada tujuh orang yang sedang kami evakuasi. Mereka masih bisa berkomunikasi, bahkan sudah kami suplai makanan, minuman, dan oksigen. Kondisinya tentu banyak luka, tapi harapan masih ada," kata Adhy setibanya di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, didampingi Kepala Pelaksana BPBD Jatim.
Ia menekankan bahwa tim harus berpacu dengan waktu dalam upaya penyelamatan.
"Golden time kita tidak panjang, jadi proses evakuasi terus dilakukan tanpa henti. Setelah penyelamatan manual, kami juga menyiapkan bantuan alat berat agar pencarian lebih cepat," jelasnya.
Terkait penyebab runtuhnya bangunan musala, Adhy menyerahkan sepenuhnya kepada tim ahli dan aparat kepolisian untuk melakukan investigasi lebih lanjut.
"Kami fokus dulu pada evakuasi. Soal penyebab akan dianalisis oleh pihak berwenang," tegasnya.
Selain itu, Adhy juga menyampaikan bahwa sejak awal kejadian tercatat ada 172 laporan orang hilang dari pihak keluarga. Namun sebagian besar telah berhasil ditemukan.
"Sudah ada lebih dari 300 keluarga yang kembali bertemu dengan anak atau keluarganya. Jadi jumlah yang hilang berkurang drastis. Sekarang fokus kita tinggal tujuh orang yang masih dalam proses penyelamatan," pungkasnya.
Proses evakuasi korban masih terus dilakukan hingga Senin malam. Tim gabungan dari Polda Jatim, Basarnas, BPBD, TNI, serta relawan menurunkan sejumlah alat berat untuk membantu pencarian santri dan pengurus yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan.
Proses pencarian berlangsung ekstra hati-hati karena kondisi bangunan masih rawan runtuh. Petugas SAR gabungan memastikan upaya evakuasi dilakukan dengan penuh kewaspadaan demi keselamatan semua pihak.
Hingga Senin malam, pantauan di lokasi menunjukkan tim penyelamat masih bekerja keras menyingkirkan material bangunan. Warga sekitar juga terlihat memberikan dukungan moral kepada keluarga korban yang menunggu dengan cemas di sekitar pondok.
Bangunan Ponpes Al-Khoziny, yang berlokasi di kawasan Buduran, Sidoarjo, runtuh sekitar pukul 15.35 WIB. Insiden tersebut menyebabkan sejumlah santri tertimpa reruntuhan, sementara korban luka telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. (*)