Ekspor Kopi Java Ijen Raung ke Taiwan, Gubernur Khofifah: Bukti Kualitas Kopi Bondowoso Jatim Diakui Dunia

2 November 2025 04:48 2 Nov 2025 04:48

Thumbnail Ekspor Kopi Java Ijen Raung ke Taiwan, Gubernur Khofifah: Bukti Kualitas Kopi Bondowoso Jatim Diakui Dunia
Pelepasan ekspor ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, 1 November 2025. (Foto: Haryono/Ketik.com)

KETIK, BONDOWOSO – Jawa Timur kembali mencatat prestasi membanggakan di sektor pertanian dan perdagangan global. Sebanyak 10 ton kopi Arabika Specialty dan Fine Robusta Java Ijen Raung asal Bondowoso resmi diekspor ke Taiwan, Sabtu (1/11/2025). Pelepasan ekspor ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, di Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso.

Kopi yang dikirim dalam satu kontainer tersebut menjadi simbol nyata kualitas kopi Jawa Timur yang kian diminati pasar global, terutama di kawasan Asia Timur. Produk unggulan ini dihasilkan dari kebun-kebun kopi rakyat di lereng Ijen-Raung yang dikenal memiliki karakter rasa unik dan aroma khas.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Bupati Bondowoso Dr. Abdul Hamid Wahid, dan Direktur Wijaya Coffee, Gianto Wijaya Oe, bersama sejumlah pelaku industri kopi, petani, serta masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa ekspor ini membuktikan kualitas kopi Bondowoso mampu menembus pasar internasional dan bersaing dengan produk kopi terbaik dunia.

“Ini bukan sekadar ekspor, tapi bukti bahwa kopi Jawa Timur memiliki value yang luar biasa. Kopi specialty tidak mudah dihasilkan karena membutuhkan ketekunan, teknik budidaya, dan kontrol mutu yang tinggi. Para petani Bondowoso telah membuktikan kemampuannya,” ujar Khofifah.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menekankan pentingnya diversifikasi pasar dan peningkatan kualitas produksi. Ia menilai, upaya peningkatan mutu harus berjalan seiring dengan peningkatan produktivitas agar kesejahteraan petani semakin meningkat.

“Kalau kualitas dan produktivitas bisa berjalan beriringan, kesejahteraan petani kopi kita akan luar biasa. Ini langkah maju yang harus terus kita dorong,” tegasnya.

Lebih lanjut, Khofifah juga menyinggung pentingnya transformasi teknologi dalam mendukung mutu produk ekspor. Ia mencontohkan sistem pasar modern di Taiwan yang dilengkapi laboratorium besar untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan.

“Negara seperti Taiwan memiliki quality control yang ketat. Ke depan, kita juga harus menuju ke arah itu. Produk-produk kita, termasuk kopi, harus bisa memenuhi standar global,” ujarnya.

Gubernur Khofifah pun mendorong pelaku usaha untuk terus berinovasi, termasuk mengembangkan produk turunan kopi yang dikombinasikan dengan rempah-rempah khas Nusantara.

“Kalau kopi ini dikreasikan dengan olahan rempah, potensi pasarnya luar biasa besar. Bondowoso yang kita sebut Republik Kopi punya peluang besar menembus pasar dunia,” katanya.

Sementara itu, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menyampaikan bahwa ekspor kopi kali ini menjadi bukti kerja keras dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan petani.

“Bondowoso kini dikenal dunia lewat kopi Java Ijen Raung. Dengan sertifikasi internasional, kopi kita tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga memiliki karakter geografis yang khas,” ungkapnya.

Direktur Wijaya Coffee, Gianto Wijaya Oe, menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan kualitas dengan memperkenalkan varietas unggulan baru, seperti Geisha Panama, kopi premium yang saat ini menjadi salah satu termahal di dunia.

“Kita ingin mengubah paradigma dari sekadar volume menjadi kualitas. Dengan sistem standar dan nilai tambah yang jelas, manfaatnya akan langsung dirasakan oleh petani,” jelasnya.

Sebagai informasi, Jawa Timur memiliki lahan kopi sekitar 122.623 hektare yang tersebar di Bondowoso, Jember, Banyuwangi, hingga Malang. Bondowoso sendiri menjadi pusat produksi utama Kopi Java Ijen Raung, dengan 10.133 hektare lahan Arabika yang menghasilkan sekitar 5.235 ton per tahun, serta 4.564 hektare lahan Robusta dengan produksi 3.004 ton.

Melalui ekspor ke Taiwan ini, Bondowoso semakin mengukuhkan jati dirinya sebagai daerah penghasil kopi spesialitas unggulan Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan kontribusi terbesar dalam industri kopi nasional. (*)

Tombol Google News

Tags:

Ekspor Kopi Bondowoso Ekspor Kopi Ke Taiwan Gubernur Jatim AHW Bupati Bondowoso Bondowoso Berkah