KETIK, PACITAN – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Kabupaten Pacitan dalam beberapa hari terakhir menimbulkan dampak di sejumlah wilayah.
Material longsor dilaporkan menimpa permukiman warga, sementara beberapa pohon tumbang sempat mengganggu akses jalan utama.
Meski begitu, fasilitas pendidikan di Pacitan dipastikan masih aman. Dinas Pendidikan (Dindik) Pacitan menyebut tidak ada laporan kerusakan sekolah akibat cuaca ekstrem tersebut.
“Tidak ada, alhamdulillah semua baik-baik saja,” kata Kepala Bidang SD Dindik Pacitan, Wahyono, saat dikonfirmasi, Kamis, 21 Agustus 2025.
Di sisi lain, proses perbaikan sekolah yang memang sudah masuk daftar rehabilitasi masih berjalan dalam tahap administrasi.
Wahyono menjelaskan, secara keseluruhan terdapat sekitar 50 sekolah dasar (SD) negeri dan 8 sekolah menengah pertama (SMP) negeri yang diusulkan untuk mendapatkan perbaikan dari pemerintah pusat.
Namun, hingga pertengahan Agustus ini, proses pengadaan masih berlangsung dan belum ada pembangunan fisik yang dimulai.
“Dari usulan itu, yang disetujui ada 8 SD dan 3 SMP. Targetnya selesai 31 Desember 2025,” jelasnya.
Selain itu, Dindik juga mengalokasikan anggaran perbaikan ringan melalui APBD sebesar Rp2,3 miliar.
Wahyono menekankan, meski sekolah-sekolah di Pacitan aman dari dampak cuaca ekstrem kali ini, pihaknya tetap mengimbau agar seluruh satuan pendidikan meningkatkan kewaspadaan.
Sekolah yang berada di kawasan rawan bencana diminta rutin melakukan pengawasan lingkungan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan lancar.
“Pengawasan itu penting, jangan sampai aktivitas belajar terganggu akibat situasi yang sebenarnya bisa diantisipasi,” pungkasnya.(*)