KETIK, BANYUWANGI – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan langkah untuk mengantisipasi kelangkaan dan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) sekaligus mencegah agar warga tidak punic buying (membeli secara panik) di kawasan Kabupaten Bondowoso maupun Jember.
Ini tidak lepas dari dampak penutupan jalan nasional di Jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi sehingga menimbulkan kemacetan di beberapa wilayah terdampak.
Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak mengatakan terjadi kelangkaan BBM di Bondowoso dan Jember sehingga menjadi tantangan yang dihadapi karena jembatan Besuk Kobokan atau yang dikenal Jembatan Gladak Perak diperbaiki hingga Oktober 2025.
Sehingga, kata dia, kendaraan tidak melewati Gumitir dan tidak melewati Besuk, melainkan harus melewati Arak-Arak di kawasan Bondowoso.
"Hal ini mempengaruhi kuota BBM yang kalau melewati Gumitir 32 KL, maka sekarang 24 dan 16 KL,” ujarnya dalam siaran pers diterima di Surabaya, Senin, 28 Juli 2025.
"16 KL dan 24 KL yang dari bondowoso akan lewat Besuki sedangkan Jember akan melewati Lumajang," imbuh Emil Dardak.
Penutupan yang berlangsung selama dua bulan kedepan atau sampai 24 September 2025 tersebut memberikan dampak pada mobilitas masyarakat dan sektor lainnya, termasuk energi untuk distribusi BBM maupun elpiji.
Sementara itu, untuk sekarang waktu pelayanan BBM di wilayah di Jember dan Bondowoso disuplai dari Malang dan Surabaya.
Selain itu, Emil Dardak mengingatkan agar masyarakat tidak membeli secara panik atau punic buying karena stok dan armada sudah dilakukan oleh Pertamina untuk mempercepat proses pemulihan cadangan BBM. (*)