KETIK, MALANG – Tak perlu waktu banyak untuk menikmati indahnya pemandangan dari puncak gunung di Malang Raya. Apalagi, kini pendakian model tektok ke puncak tanpa harus menginap sedang naik daun.
Namun, tak semua gunung bisa dijadikan tempat pendakian tektok. Apalagi bagi para pendaki pemula. Faktor kesulitan dan panjang trek pendakian menjadi faktornya.
Ada sejumlah gunung di Malang Raya yang cocok untuk pendakian tektok juga untuk pemula. Paling tidak, ada tiga gunung di Malang Raya yang bisa didaki tanpa perlu banyak menghabiskan waktu.
Gunung mana saja yang bisa didaki secara tektok dan ramah untuk pemula? Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
Gunung Banyak
Meski memiliki embel-embel gunung, Gunung Banyak lebih tepat disebut sebagai sebuah bukit. Lokasinya berada di kawasan wisata Songgoriti, di Kota Batu.
Ada beberapa rute menuju Gunung Banyak. Ada yang melalui jalan setapak di antara kebun warga. Ada juga yang melewati jalur beraspal.
Perjalanan dari Songgoriti menuju Gunung Banyak berjarak sekitar dua kilometer. Ada beberapa bagian yang curam, terutama jika lewat jalan setapak di antara kebun warga.
Kontur jalur ke Gunung Banyak tak terlalu curam. Bahkan, malas berjalan kaki, Anda bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat menuju puncaknya.
Dari puncak Gunung Banyak, kita bisa melihat pemandangan Kota Batu dan Kota Malang dari ketinggian. Selain itu, pemandangan matahari terbit dari Gunung Banyak juga sangat memikat.
Selain menikmati pemandangan, di puncak Gunung Banyak, kita juga bisa menjajal paralayang. Jika belum biasa, kita bisa terbang secara tandem dengan pilot-pilot paralayang profesional.
Di puncak Gunung Banyak juga ada obyek wisata Taman Langit Gunung Banyak dan Omah Kayu Gunung Banyak.
Gunung Panderman
Gunung Panderman bisa jadi merupakan gunung yang paling terkenal di Malang Raya. Sejak lama gunung yang terletak di Desa Pesanggrahan Kota Batu ini menjadi jujukan pendaki-pendaki asal Malang Raya.
Bukan tanpa alasan Gunung Panderman menjadi langganan para pendaki Malang Raya. Tingkat kesulitan gunung ini relatif tak terlalu tinggi.
Tinggi Panderman sekitar 2045 MDPL. Sementara, konturnya pun tak terlalu curam. Trek pendakiannya tak terlalu panjang. Dari basecamp sampai puncak jaraknya sekitar 3,5 kilometer. Hanya perlu waktu sekitar dua sampai tiga jam untuk mencapai puncak.
Dengan segala kemudahan ini, pemandangan yang ditawarkan Gunung Panderman sangat memikat. Kita bisa melihat lautan awan yang mengambang di atas Kota Batu dan Malang.
Gunung Bokong
Dibandingkan dua gunung sebelumnya, Gunung Bokong bisa dibilang yang paling kekinian. Pasalnya, trek pendakian gunung yang merupakan bagian Gunung Panderman ini baru dibuka pada akhir 2024 lalu.
Sejak dibuka, Gunung Bokong menjadi salah satu langganan bagi para pendaki Malang Raya. Hal ini tak lepas dari treknya yang relatif mudah.
Jarak dari basecamp ke puncak gunung bertinggi 1.746 MDPL ini puncak terlalu jauh. Hanya perlu waktu sekitar satu jam untuk mencapai puncak gunung ini. Di sepanjang jalur menuju puncak pun tersedia banyak papan petunjuk arah,
Sama seperti di Panderman, di Gunung Bokong pun para pendaki bisa menikmati pemandangan puncak Arjuno dan Pegunungan Anjasmoro di kejauhan. Gemerlap lampu Kota Malang dan Batu pun tampak dari ketinggian.
Jadi, kalau akhir pekan ini ingin menepi sejenak tanpa harus berkemas banyak, tiga gunung ini bisa jadi pilihan. Ringan didaki, indah dipandang, dan cukup untuk mengingatkan kita: tak perlu jauh untuk menemukan ketenangan. (*)
