KETIK, BONDOWOSO – Alun-Alun Raden Bagus Assra di Bondowoso mendadak menjadi pusat perhatian para pecinta otomotif, Sabtu (19/7/2025) sore.
Gelaran Bursa Mobil Bekas yang diinisiasi Persatuan Jual Mobil (APJM) Bondowoso ini tak hanya menghadirkan mobil-mobil berkualitas dari berbagai daerah, tapi juga mempertemukan pelaku usaha dari berbagai penjuru Jawa dan Bali.
Acara yang diikuti oleh 57 anggota APJM dari wilayah se-Jawa-Bali itu mendapat apresiasi langsung dari Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i. Ia menyambut positif langkah para pelaku usaha jual beli mobil yang dinilainya turut menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
“Sektor ini punya kontribusi nyata terhadap penghasilan masyarakat. Tidak bisa kita anggap remeh,” ujar Wabup yang akrab disapa Lora As’ad saat meninjau lokasi acara.
Menurutnya, pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong tumbuhnya sektor ini, baik dari sisi legalitas usaha, peningkatan kapasitas pelaku, hingga melalui penyelenggaraan event semacam ini yang memberi ruang promosi dan transaksi.
Dalam kesempatan tersebut, Lora As’ad juga mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan konsumen. “Itu kunci utama dalam bisnis. Pelaku usaha harus menjadikan kepercayaan sebagai pondasi,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Bondowoso, tambahnya, akan terus membuka peluang pembinaan usaha, mempercepat proses perizinan, dan mendorong promosi produk lokal. Ia juga mengajak sektor perbankan dan perusahaan pembiayaan untuk memperkuat dukungan terhadap UMKM di bidang otomotif.
“Mari kita angkat nama Bondowoso lewat potensi yang kita miliki. Semakin dikenal, semakin besar berkahnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bursa Mobil, Diki Efendi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini berhasil menarik perhatian banyak pihak, bahkan dari luar daerah. Namun, keterbatasan lahan membuat sebagian peserta dari kabupaten lain tidak bisa ikut serta.
“Minatnya sangat tinggi, tapi kami terpaksa membatasi jumlah peserta karena kapasitas alun-alun. Saat ini saja sudah 57 anggota yang bergabung,” ungkap Diki.
Ia menambahkan bahwa selain mempertemukan penjual dan pembeli, kegiatan ini juga membawa dampak positif terhadap UMKM di sekitar lokasi. Ramainya pengunjung turut menggerakkan sektor kuliner dan perdagangan kecil di kawasan tersebut.
Tak hanya itu, penjualan kendaraan dalam bursa ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan daerah. “Setiap unit yang terjual biasanya akan dilanjutkan dengan cek fisik dan pengurusan pajak di Samsat Bondowoso. Jadi jelas berdampak langsung bagi PAD,” ujarnya.
Dengan sinergi yang terbangun antara pelaku usaha, pemerintah, dan masyarakat, Diki berharap Bondowoso dapat terus menjadi tuan rumah bagi kegiatan serupa di masa mendatang. (*)