KETIK, BLITAR – Anggaran daerah mungkin menipis, tapi semangat Pemkab Blitar tidak ikut surut. Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, menegaskan bahwa pemerintah daerah tetap akan bekerja maksimal untuk mendukung program strategis nasional yang kini menjadi prioritas pusat.
Program-program seperti makan bergizi gratis, penanganan stunting, hingga koperasi merah-putih disebut Rijanto memiliki dampak nyata terhadap kesejahteraan warga di tingkat daerah.
“Meski anggaran kini lebih difokuskan ke pusat, bukan berarti kita berhenti bergerak. Justru dengan kondisi seperti ini, kita harus makin selektif dan fokus agar setiap rupiah yang digunakan benar-benar bermanfaat untuk rakyat,” kata Rijanto, saat membuka acara Community Media Gathering di Blitar, Rabu 12 November 2025.
Acara yang mengusung tema “Kemitraan Strategis Pemerintah Daerah, Polres dan Pers: Merajut Informasi Akurat Demi Keamanan, Ketertiban, dan Kesejahteraan Masyarakat” itu menjadi ajang mempererat kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan media.
Bupati Rijanto menyadari bahwa kebijakan efisiensi transfer anggaran dari pusat ke daerah akan berdampak pada ruang fiskal Pemkab. Namun, ia menegaskan hal itu bukan alasan untuk menurunkan kinerja atau menunda agenda pembangunan yang sudah direncanakan.
“Dampak efisiensi memang terasa. Tapi semangat tidak boleh turun. Program daerah yang sudah kita agendakan tetap berjalan, hanya saja kita akan lebih selektif dan memastikan semuanya tepat sasaran,” tegasnya.
Rijanto juga menyinggung soal pentingnya transparansi dan komunikasi publik yang efektif di tengah keterbatasan anggaran. Baginya, peran media menjadi sangat vital untuk menyampaikan informasi yang benar dan menenangkan publik.
Dalam kesempatan yang sama, Rijanto memberikan apresiasi kepada jajaran Polres Blitar dan insan pers yang selama ini dinilai konsisten menjaga stabilitas dan harmoni sosial di daerah.
“Media punya peran strategis sebagai penjaga Kamtibmas melalui kebenaran informasi. Saat berita disampaikan dengan integritas, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan aparat ikut tumbuh,” ujar mantan birokrat senior itu.
Rijanto menilai tantangan terbesar di era digital bukan lagi soal kurangnya informasi, melainkan melimpahnya informasi yang belum tentu benar. Ia menyoroti maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat.
“Sekarang semua orang bisa jadi penyebar berita, tapi tidak semua tahu batasnya. Karena itu, saya minta teman-teman media menjadi garda terdepan dalam memerangi hoaks dan menyebarkan jurnalisme yang menyejukkan,” tuturnya.
Rijanto berharap kegiatan media gathering ini tidak berhenti pada seremoni semata. Ia ingin kemitraan antara pemerintah, aparat, dan media terus diperkuat agar Kabupaten Blitar semakin kondusif dan masyarakatnya semakin sejahtera.
“Mari kita jaga kebersamaan ini. Dengan informasi yang cepat, benar, dan berimbang, kita bisa menjaga keamanan, ketertiban, dan kesejahteraan masyarakat Blitar,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Blitar H. Beky Herdihansah, jajaran Forkopimda, perwakilan Polres Blitar, Sekretaris Daerah, Kepala OPD, dan puluhan jurnalis dari berbagai media.(*)
