KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa Bibit Siklon Tropis 97S telah berkembang menjadi ‘Siklon Tropis FINA’ pada Rabu dini hari, 19 November 2025.
Siklon yang tumbuh di Laut Arafuru ini terpantau berada sekitar 465 kilometer selatan-barat daya Pulau Banda, dan saat ini memiliki intensitas kategori 1.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, memaparkan bahwa Siklon Tropis FINA memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 40 knot atau setara 75 kilometer per jam, dengan tekanan minimum mencapai 993 hPa.
Siklon ini bergerak ke arah timur hingga timur laut dengan kecepatan delapan kilometer per jam. Meski terpantau masih berada di wilayah perairan, pertumbuhan sistem siklonik ini berlangsung cukup cepat dan dinilai dapat memberikan dampak signifikan terhadap cuaca di wilayah Indonesia bagian timur.
Potensi Dampak Cuaca Ekstrem
BMKG memperingatkan bahwa pertumbuhan siklon ini sangat cepat, sehingga masyarakat di wilayah Timur Indonesia harus waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. Beberapa potensi ancaman yang diidentifikasi adalah:
- Hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di wilayah Maluku, terutama Maluku Barat Daya, Kepulauan Tanimbar, dan Kepulauan Aru. Nusa Tenggara Timur juga berpeluang mengalami hujan sedang hingga lebat.
- Gelombang laut tinggi diperkirakan terjadi di Laut Arafuru bagian barat dan tengah dengan ketinggian 1,5 hingga 4 meter, sementara gelombang kategori sedang (1,25 – 2,5 meter) dapat muncul di Laut Sawu, perairan selatan NTT, perairan Kepulauan Leti – Tanimbar, hingga Laut Banda.
BMKG meminta pemerintah setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan angin kencang.
Aktivitas kelautan, termasuk pelayaran dan penangkapan ikan, turut diimbau untuk dibatasi mengingat potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan.
Dalam 24 jam ke depan, BMKG memperkirakan intensitas Siklon FINA dapat meningkat hingga mencapai 55 knot, yang berarti sistem ini berpeluang naik ke kategori 2 dan memberikan dampak cuaca yang lebih kuat. Arah gerak siklon diprediksi tetap bergerak ke timur hingga timur laut.
BMKG menegaskan bahwa masyarakat perlu mengakses informasi resmi melalui situs web BMKG, aplikasi InfoBMKG, ataupun kanal media sosial @infoBMKG untuk mendapatkan pembaruan informasi cuaca secara berkala.
Pemantauan intensif akan terus dilakukan TCWC Jakarta hingga siklon melemah atau menjauh dari wilayah Indonesia. (*)
