KETIK, BATU – Penggantian Wahana bianglala di Alun-alun Kota Batu dipastikan ditunda oleh Pemkot setempat. Sehingga, wisatawan liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak bisa menikmati wahana favorit tersebut.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) merencanakan Bianglala diganti di tahun 2026. Bianglala yang telah berhenti beroperasi sejak tahun 2022 tersebut perlu pembaruan dengan unit yang baru. Hal ini demi keamanan serta kenyamanan wisatawan.
"Rencana pengadaan bianglala baru terdampak kebijakan pemangkasan dana transfer daerah tahun depan sebesar Rp 168,8 miliar," kata Kepala DLH Kota Batu Dian Fachroni, Senin, 17 November 2025.
Meski tertunda, Dian menyampaikan pihaknya sedang melakukan proses penyusunan detail engineering design (DED) bianglala baru yang sudah berjalan dan diperkirakan akan tuntas pada akhir tahun ini.
Selain penyusunan DED, DLH Kota Batu juga sudah membahas dan berkoordinasi dengan BKAD Kota Batu untuk melelang fisik bianglala lama yang sudah lama mangkrak.
"Feasibility Study (FS) DED bianglala baru akan kami selesaikan awal Desember 2025. Kemudian pada tahun 2026 akan dianggarkan kajian skema KPBU," jelasnya.
Diketahui, pada awal tahun 2025, Ferry Wheels atau bianglala Alun-alun Kota Batu akan diganti baru oleh Pemkot Batu. Penggantian ini menggunakan dana APBD. Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 7 miliar. Anggaran tesebut disampaikan PJ Wali Kota Batu yang saat itu dipimpin Aries Agung Paewai.
"Penggantian wahana ini tidak dibatalkan, melainkan ditunda. Selain waktunya mepet, pembangunan bianglala baru juga harus melalui proses lelang aset untuk wahana lama terlebih dahulu,” tambah Dian.
Menurutnya, Pemkot Batu memprioritaskan anggaran pada penanganan sampah dan proyek lingkungan lainnya. Beberapa di antaranya adalah pembangunan Big Composter di TPA Tlekung, pembangunan rumah kompos di 24 titik untuk melayani 750–1.000 kepala keluarga, serta program sosialisasi gerakan pilah-olah sampah
"Anggaran tahun ini banyak dipangkas, khususnya di sektor infrastruktur. Dari sisi teknis maupun waktu, penggantian bianglala juga dianggap tidak memungkinkan dilakukan tahun ini," urainya. (*)
