KETIK, SURABAYA – Tahun 2025 menjadi momentum dunia pendidikan di Jawa Timur membuktikan kualitasnya dengan beragam prestasi yang diraih siswa, sekolah, dan institusi pendidikan setempat, baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, semua itu tercapai akibat buah dari ketulusan, komitmen, dan dedikasi para guru serta tenaga pendidik se-wilayah setempat.
“Setiap capaian pendidikan Jatim selalu berpulang pada sosok guru yang hebat, membuat para siswa dan provinsi ini kuat. Mulai dari keteladanan, keikhlasan mendidik dan kerja sunyi mereka yang tanpa henti membimbing anak-anak kita,” ujar Khofifah.
Orang nomor satu di Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut secara khusus juga mengapresiasi kepada para guru yang bertugas di wilayah pelosok wilayah di berbagai daerah.
Ya, guru dan tenaga pendidik memang ada yang bertugas di kepulauan, harus menyeberang laut, menyeberang sungai, hingga menempuh perjalanan jauh melintasi bukit dan dataran tinggi.
"Saya apresiasi setinggi-tingginya pengabdian dengan dedikasi tanpa batas pahlawan tanpa tanda jasa kita semua," ucap Khofifah.
Sepanjang tahun 2025, dunia pendidikan Jawa Timur menorehkan rekam jejak gemilang di berbagai ajang nasional, bahkan internasional.
Di antaranya, Jatim kembali menjadi Juara Umum O2SN 2025 dan FLS3N 2025 yang menegaskan konsistensi prestasi akademik dan non-akademik siswa.
Pada tingkat vokasi, siswa Jatim juga tampil sebagai Juara Umum Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK 2025. Kreativitas pelajar Jatim berbuah prestasi di FIKSI Nasional 2025, sementara inovasi riset mereka kembali mengantarkan Jatim menjadi yang terbaik pada OPSI Nasional 2025.
Pada jalur akademik kediterimaan di perguruan tinggi, Jatim mempertahankan posisinya sebagai provinsi dengan jumlah penerimaan perguruan tinggi negeri terbanyak melalui jalur SNBP.
Sebanyak 27.994 siswa lolos SNBP 2025, menjadikan Jatim provinsi dengan penerimaan tertinggi nasional selama enam tahun berturut-turut.
“Capaian sebesar ini tidak mungkin terwujud tanpa peran penuh guru BK, guru mata pelajaran, pembina ekstrakurikuler, serta seluruh ekosistem sekolah yang menyiapkan siswa sejak awal,” ungkap dia.
Khofifah menjelaskan bahwa komitmen kuat Pemprov Jawa Timur pada sektor pendidikan juga tercermin dari postur anggaran yang menjadi salah satu porsi pendidikan terbesar di Indonesia pada tahun berjalan.
Pada tahun 2025, Pemprov Jatim mengalokasikan Rp9,9 triliun untuk sektor pendidikan, atau setara 32,8 persen dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2025.
Menurut dia, investasi besar dalam pendidikan adalah bentuk keberpihakan nyata pemerintah daerah untuk memperkuat kompetensi guru, memperbaiki mutu layanan, serta memperluas akses pendidikan yang berkualitas bagi seluruh anak di provinsi ini.
“Proporsi anggaran yang begitu besar menunjukkan betapa seriusnya Pemprov Jatim menjadikan pendidikan sebagai prioritas strategis. Dan di balik seluruh investasi ini, keberhasilan tetap berada di tangan para guru sebagai poros utama ekosistem pendidikan,” tegas Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan bahwa keberhasilan Jawa Timur mempertahankan ekosistem pendidikan yang kuat adalah hasil kolaborasi seluruh guru di semua jenjang mulai PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga pendidikan non-formal.
“Guru adalah poros utama Indonesia Emas 2045. Tanpa guru, tidak ada prestasi, tidak ada inovasi dan tidak ada generasi unggul,” tambah mantan menteri sosial tersebut.
Karena itulah, Pemprov Jatim terus memperkuat kapasitas dan kesejahteraan guru melalui peningkatan pelatihan berbasis digital, ruang kolaborasi pendidikan, dukungan terhadap inovasi pembelajaran serta kebijakan-kebijakan yang fokus pada penguatan kompetensi guru.
Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk memberikan penghormatan setinggi-tingginya kepada para guru yang telah menjadi pilar utama kemajuan generasi muda.
Seorang siswa mencium tangan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela peluncuran program bantuan biaya pendidikan di Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)
Prestasi dan Sejarah
Capaian pendidikan tahun ini membuktikan bahwa semangat dan pengabdian para guru adalah energi utama kemajuan Jatim.
Berdasarkan data BPS Jatim per 5 Februari 2025, jumlah guru di Jatim baik di sekolah negeri maupun swasta mencapai 345.454 orang terdiri dari 181.940 guru SD, 79.888 guru SMP, 34.987 guru SMA, dan 48.639 guru SMK.
Guru merupakan penjalin sinergi utama ekosistem pendidikan sekaligus motor penggerak berbagai capaian prestisius dunia pendidikan Jawa Timur sepanjang tahun 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai mengungkapkan konsistensi juara dan dominasi secara nasional tahun 2025 menjadi bukti bahwa provinsi ini adalah barometer prestasi pendidikan nasional, sains, vokasi, seni, olahraga hingga inovasi riset.
"Prestasi mengakar dan inovasi menguat, membuat Jatim mendunia," kata Aries.
Kembalinya siswa SMA/SMK Jawa Timur mendominasi riset terapan dan inovasi ilmiah menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah serta riset telah mengakar.
Deretan catatan prestasi siswa SMA/SMK sederajat di Jatim pada 2025 seperti pada ajang LKS, Jatim tampil sebagai penyumbang medali terbanyak yang menegaskan keunggulan pembinaan vokasi dan link and match industri.
Kemudian di ajang O2SN, prestasi olahraga siswa Jatim konsisten di papan atas nasional, mencerminkan keseimbangan akademik dan non-akademik.
Di ajang FLS3N, terbukti bahwa seni, sastra dan budaya Jatim terus hidup dan berprestasi sehingga memperkuat pendidikan karakter dan kreativitas.
Pada ajang internasional, Jatim berprestasi sekaligus mengharumkan nama pendidikan Indonesia di mata dunia.
Pada ajang World Skills, kontingen Indonesia dengan tulang punggung siswa SMK Jawa Timur menjadi penyumbang medali terbanyak, membuktikan kualitas vokasi Jatim berstandar dunia.
Karya siswa SMK tembus pasar global, seperti produk fesyen, kriya, dan teknologi. Bahkan, karya siswa tampil di fashion show luar negeri dan menembus jejaring internasional.
Kadisdik Aries menegaskan bahwa segala pestasi 2025 bukan hasil instans, tetapi buah dari ekosistem pembinaan berjenjang, inklusif dan berkelanjutan.
"Yang pasti, lulusan Jatim tidak hanya siap kerja, tetapi siap bersaing global. Masih banyak prestasi mendunia lainnya dari siswa se-Jatim" tutur pejabat kelahiran Sulawesi Selatan tersebut.
Tak itu saja, Dinas Pendidikan Jatim juga memiliki beragam inovasi serta tercatat di Museum Rekor Nasional–Dunia (MURI), baik untuk tingkat Indonesia maupun dunia di bidang gerakan pendidikan masif, inovasi pembelajaran dan partisipasi siswa maupun guru dalam skala besar.
"Jawa Timur bukan hanya berprestasi, tetapi mencetak sejarah pendidikan," kata Aries.
Berikutnya juga ada program unggulan dan pndukung transformasi yang meliputi "SIKAP" yang berarti Sekolah Inovatif Ketahanan Pangan Pendidikan berbasis kemandirian, ekologi, dan karakter siswa belajar produksi, kewirausahaan, dan keberlanjutan
Lalu ada *EJIES" atau East Java Innovation Education Summit Etalase yang merupakan inovasi pendidikan hingga ruang temu praktik baik guru, kepala sekolah, dan siswa inovatif.
Ada juga program SMA Double Track yang merupakan kelompok usaha siswa berkembang signifikan sampai membuat omzet meningkat, unit usaha semakin mandiri sehingga menjadi bukti SMA mampu melahirkan entrepreneur muda, bukan sekadar pencari kerja.
"Sekolah menjadi pusat inovasi, produksi dan solusi sosial" kata Aries.
Selain itu, terdapat program "Akses dan Daya Saing Akademik", yakni jumlah siswa Jawa Timur yang lolos PTN melalui jalur tes dan prestasi tertinggi secara nasional menunjukkan kualitas pembelajaran, ketahanan akademik dan kesiapan mental siswa.
Di bidang inklusi, Dinas Pendidikan juga menorehkan sejarah karena melakukan proses "penegerian" secara serentak terhadap lima Sekolah Luar Biasa (SLB) swasta.
Kelima sekolah tersebut tersebar di lima daerah, yaitu Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Kediri, Kabupaten Pacitan dan Kota Probolinggo.
Langkah strategis ini diambil untuk menjamin pemerataan kualitas pendidikan bagi siswa disabilitas di wilayah-wilayah yang sebelumnya belum memiliki SLB Negeri.
"Fokus kami setelah ini adalah peningkatan kompetensi dan kualitas layanan. Sekolah swasta yang lahannya milik pemprov dan memenuhi syarat operasional, memang kami prioritaskan untuk naik status," imbuhnya.
Tak hanya urusan administrasi, SLB Negeri baru ini bakal diproyeksikan menjadi pusat keunggulan vokasi, seperti keahlian tata rias, tata boga, tata busana, dan percetakan agar siswa disabilitas memiliki bekal kemandirian nyata setelah lulus.
Seorang siswa mencium tangan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di sela peluncuran program bantuan biaya pendidikan di Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)
Harapan dan Strategi 2026
Aries Agung yang juga pernah menjabat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim tersebut menjelaskan tekad untuk tahun depan yakni dari juara nasional menuju pemimpin global.
Arah dan harapannya yakni prestasi tidak berhenti pada lomba, tetapi berdampak pada masa depan siswa. Kemudian, inovasi menjadi budaya, bukan program sesaat serta sekolah sebagai pusat talenta, karakter maupun solusi daerah..
Sedangkan, strategi utamanya adalah penguatan talenta siswa berjenjang, dari SD–SMA/SMK hingga internasional (WorldSkills, riset global).
Kemudian, Scale-up Inovasi Sekolah SIKAP, Double Track, EJIES direplikasi dan diperluas, serta Global Exposure akan lebih banyak siswa dan guru Jatim tampil di panggung dunia.
Tak ketinggalan Digital and AI Education Integrasi AI, pembelajaran mendalam serta literasi digital sebagai arus utama.
Tentang gambaran Outcome-Based Education yaitu prestasi untuk kompetensi lalu menuju kemandirian ekonomi dan berimbas pada kontribusi sosial.
Sebagai penutup, Kadisdik Aries menjelaskan bahwa Tahun 2025 adalah bukti bahwa Jatim tidak hanya menjaga tradisi prestasi, tetapi membangun masa depan pendidikan.
"Tahun 2026 saatnya prestasi itu kita lipatgandakan menjadi dampak nyata bagi Indonesia dan dunia," tutur Kadisdik Aries Agung Paewai. (*)
