KETIK, JAKARTA – Penggunaan motor sebagai alat transportasi utama sangat umum di Indonesia, namun di Eropa kendaraan roda dua seperti motor tidak sepopuler itu disebabkan oleh sejumlah faktor. hal ini menjadi tanda tanya besar, mengapa di Eropa jarang ada motor?
1. Infrastruktur Transportasi Publik yang Baik
Infrastruktur transportasi publik yang baik merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi jarangnya penggunaan motor di luar negeri. Di kota-kota besar, seperti Paris, Berlin, dan Amsterdam, penggunaan sepeda dan transportasi umum, seperti kereta api, bus, dan trem, sangat populer untuk mendukung mobilitas harian.
Infrastuktur yang baik membuat orang Eropa lebih memilih menggunakan transportasi umum atau bahkan berjalan kaki dibanding mengendarai motor.
2. Kebijakan dan Regulasi
negara di Eropa dikenal dengan kebijakan lingkungan yang ketat, Penggunaan motor yang menggunakan bahan bakar fosil dan menghasilkan emisi karbon tinggi dianggap sebagai kontributor utama terhadap polusi udara dan perubahan iklim. Oleh karna itu, banyak orang yang memilih menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau kendaraan listrik.
3. Perbedaan Iklim
Di Eropa, sepeda motor umumnya hanya dapat digunakan sekitar sembilan bulan dalam setahun. Saat musim dingin tiba, kendaraan ini biasanya disimpan di garasi karena kondisi cuaca yang tidak mendukung. Penggunaan motor di Eropa pun lebih banyak ditemui di wilayah selatan yang beriklim hangat, seperti Barcelona dan Athena.
4. Mengurangi Risiko
Selain faktor iklim, sepeda motor dinilai memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan mobil atau transportasi umum seperti bus dan kereta, risikonya dianggap tidak sebanding. Masyarakat di negara maju cenderung lebih mengutamakan keselamatan jiwa dan terbiasa mempertimbangkan risiko secara matang sebelum memilih moda transportasi. (*)
