Bayi Kelaparan, Lansia Tanpa Obat: PDI Perjuangan Aceh Tembus Desa Terisolir Banjir

5 Desember 2025 09:59 5 Des 2025 09:59

Thumbnail Bayi Kelaparan, Lansia Tanpa Obat: PDI Perjuangan Aceh Tembus Desa Terisolir Banjir
PDI Perjuangan salurkan bantuan untuk bayi kelaparan dan lansia tanpa obat akibat terisolir di Aceh Tamiang. (Foto: T. Rahmat/Ketik)

KETIK, ACEH TAMIANG – Kondisi kemanusiaan akibat banjir di Aceh Tamiang semakin menyentuh titik kritis. Sejumlah desa masih terisolir, sementara ribuan warga termasuk bayi, balita, dan lansia bertahan tanpa pasokan makanan dan air bersih. Rumah-rumah terendam, akses jalan terputus, dan hingga kini masih ada wilayah yang belum tersentuh bantuan.

Melihat situasi genting tersebut, DPD PDI Perjuangan Aceh di bawah komando Jamaluddin Idham bergerak cepat menyalurkan bantuan darurat ke titik-titik yang paling parah terdampak.

Fokus utama bantuan diarahkan kepada kelompok rentan, khususnya bayi usia 0–6 bulan, balita, ibu menyusui, dan warga lanjut usia.

Di beberapa lokasi, tim menemukan kondisi memilukan. Bayi dan balita menangis kelaparan karena tidak ada susu maupun makanan tambahan. Sebagian warga, terutama yang tidak sempat menyelamatkan logistik, mengaku telah berhari-hari bertahan hidup hanya dengan ubi rebus, batang pisang, serta air sumur yang sudah tercemar lumpur.

“Kami menemukan warga yang benar-benar tidak memiliki apa pun untuk dimakan. Ada bayi yang membutuhkan susu, ada lansia yang sakit tanpa obat. Situasinya sangat mendesak sehingga kami prioritaskan bantuan kepada mereka,” ujar Jamaluddin Idham saat memimpin penyaluran bantuan di lapangan.

Bantuan yang didistribusikan meliputi susu bayi, makanan ringan untuk anak-anak, pampers, pembalut wanita, air minum, sembako, dan obat-obatan dasar.

Seluruh titik terdampak didatangi satu per satu, meski tim harus menembus rintangan berupa lumpur setinggi lutut, jalan rusak, hingga daerah tanpa sinyal komunikasi.

Kedatangan tim DPD PDI Perjuangan Aceh disambut haru oleh warga. Sejumlah ibu menangis sambil memeluk bantuan susu bayi, sementara para tokoh masyarakat mengaku baru kali ini melihat bantuan masuk sejak banjir melanda beberapa hari lalu.

“Ada desa yang sudah lebih dari tiga hari tanpa suplai logistik. Akses sulit, tidak ada posko, dan tidak ada transportasi. Itu sebabnya kami turun langsung,” tambah Jamaluddin.

DPD PDI Perjuangan Aceh menegaskan akan terus melakukan penyisiran hingga seluruh wilayah terdampak mendapatkan bantuan yang memadai. Langkah ini, kata Jamaluddin, merupakan bentuk komitmen kemanusiaan partai dalam memastikan rakyat tidak dibiarkan berjuang sendirian.

“Kami tidak akan berhenti sampai semua warga selamat dan mendapatkan apa yang mereka butuhkan,” tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Aceh Banjir Banjir Aceh bencana alam pdi perjuangan jamaluddin idham Bayi Kelaparan Lansia Tanpa Obat Aceh Aceh Tamiang