Bantah Tudingan Intimidasi Tersangka Penganiayaan, Polres Abdya Buka Babak Baru Kasus ITE?

11 Agustus 2025 14:37 11 Agt 2025 14:37

Thumbnail Bantah Tudingan Intimidasi Tersangka Penganiayaan, Polres Abdya Buka Babak Baru Kasus ITE?
Kasatreskrim Polres Abdya, Iptu Wahyudi saat memberikan keterangan dalam konferensi pers beberapa waktu lalu. (Foto: T. Rahmat/Ketik)

KETIK, ACEH BARAT DAYA – Sebuah video berdurasi 1 menit 50 detik yang diunggah di akun TikTok Aburaja858 menghebohkan warga Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh. Video viral tersebut sudah ditonton lebih dari 58 ribu kali.

Dalam video itu, seorang wanita bernama Ika Agustina menangis meminta bantuan Bupati Abdya, Safaruddin, untuk menyelamatkan ayahnya, Syahrul Azmi, yang disebut mengalami serangan jantung akibat intimidasi polisi.

“...Ayah saya kena serangan jantung karena dituduh dan ditetapkan jadi tersangka atas kejadian yang tidak dilakukan oleh ayah saya...,” ujar Ika yang disusul pernyataan salah seorang pria lain di video tersebut juga mendesak bupati, wakil bupati, dan DPRK untuk turun tangan.

Namun, pihak kepolisian punya cerita berbeda. Kasat Reskrim Polres Abdya, Iptu Wahyudi, menegaskan bahwa tuduhan itu tidak berdasar. Menurutnya, Syahrul Azmi adalah tersangka kasus penganiayaan yang berkasnya sudah dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

“Yang bersangkutan tidak kami tahan, hanya wajib lapor dan memang sudah sesuai dengan ketentuan. Saya bingung, intimidasinya di mana?” ujarnya, Senin, 11 Agustus 2025.

Pernyataan Wahyudi ini membuka babak baru polemik. Ia bahkan mengingatkan bahwa pembuat dan penyebar video tersebut bisa dijerat UU ITE jika terbukti menyebarkan informasi bohong atau fitnah.

“Sayang sekali kalau nanti orang tua dan anaknya sama-sama kena masalah hukum,” tambahnya.

Kini, publik dibuat bertanya-tanya, apakah ini murni kasus salah paham, atau ada fakta lain yang belum terungkap? Sementara pihak keluarga bersikukuh menyebut Syahrul tak bersalah, polisi memastikan prosedur hukum berjalan sesuai aturan.

Kasus ini pun menjadi sorotan, bukan hanya soal dugaan intimidasi, tetapi juga tentang bagaimana media sosial bisa mengubah persepsi publik sebelum semua fakta benar-benar terungkap. (*)

Tombol Google News

Tags:

penganiayaan Aceh Barat Daya polres abdya Iptu Wahyudi Kasus ITE Abdya blangpidie