Anak PAUD Unjuk Keberanian Lewat Challenge Edukatif dalam Anugerah Inklusif 4 Kota Probolinggo

29 Oktober 2025 15:31 29 Okt 2025 15:31

Thumbnail Anak PAUD Unjuk Keberanian Lewat Challenge Edukatif dalam Anugerah Inklusif 4 Kota Probolinggo
Paseban Sena tempat acara Anak-Anak PAUD Unjuk Keberanian Lewat Challenge Edukatif di Anugerah Inklusif 4 Kota Probolinggo. (Foto: Eko/Ketik.com)

KETIK, PROBOLINGGO – Ballroom Paseban Sena, Kota Probolinggo, Selasa 28 Oktober 2025 siang terasa berbeda. Ruangan dipenuhi sorak-sorai semangat dari para guru dan orang tua. Wajah-wajah kecil penuh antusias duduk berbaris menunggu giliran tampil. 

Mereka bukan sekedar bermain, melainkan menunjukkan bahwa anak usia dini juga berani, mandiri, dan percaya diri di depan banyak orang.

Acara ini merupakan bagian dari Anugerah Inklusif 4, digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo. Acara dua hari dari 28 sampai 29 Oktober 2025 itu mengusung tema “Aku Anak Hebat.” 

Dalam kegiatan itu, tantangan yang paling menyita perhatian adalah lomba meniup bola di atas paralon. Aksi itu nampak sederhana, tapi memiliki nilai edukatif yang besar.

Anak-anak diminta meniup bola kecil agar tetap menggelinding di atas pipa tanpa terjatuh. Di momen itu suasana langsung riuh ketika bola hampir jatuh atau justru melaju stabil.

Salah satu juri, Asnaningsih, menyatakan, tantangan bukan soal siapa yang paling cepat, melainkan siapa yang paling berani dan bisa mengendalikan konsentrasi.

“Keberanian adalah penilaian utama. Tantangan seperti ini melatih anak fokus dan percaya diri menghadapi penonton,” tuturnya.

Tak kalah menarik, challenge memasang kaos kaki. Aksi ini justru menjadi momen paling menyentuh. Anak-anak diminta memasang kaus kaki secara mandiri di hadapan juri tanpa bantuan siapapun. Termasuk guru atau orang tua.

Bagi sebagian orang dewasa, hal ini adalah aktivitas sehari-hari yang biasa. Namun bagi anak PAUD, memasang kaos kaki membutuhkan koordinasi tangan, keseimbangan tubuh, dan kesabaran. Di sinilah latihan kemandirian dimulai.

Susi Suhartami, juri sekaligus praktisi pendidikan anak usia dini, menyampaikan, tantangan tersebut bertujuan membiasakan anak tidak bergantung pada orang lain.

“Kalau anak terbiasa melakukan hal kecil sendiri, mereka akan tumbuh lebih percaya diri. Ini bukan lomba biasa. Ini bagian dari proses tumbuh kembang,” jelasnya.

Yang menarik, tidak ada ekspresi tegang di wajah anak-anak. Justru mereka terlihat senang, tertawa, bahkan kadang bertepuk tangan sendiri setelah berhasil menyelesaikan tantangan. Para guru dan orang tua ikut memberikan semangat, bukan tekanan.

Kegiatan itu juga menjadi ruang interaksi sosial. Anak-anak yang awalnya pemalu mulai berani tampil. “Bagi anak-anak inklusif, ajang seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan adaptasi dengan lingkungan sebayanya,” tutup Susi Suhartami. 

Dari keseluruhan kegiatan, panitia akan memilih lima peserta terbaik dari Kelompok Bermain (KB) dan lima peserta dari Taman Kanak-Kanak (TK). 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Probolinggo, Siti Romlah, menyatakan, kegiatan tersebut dirancang sebagai ruang ekspresi anak-anak PAUD. Khususnya anak-anak inklusif.

“Kami ingin agar sejak dini anak-anak terbiasa tampil, menyampaikan pendapat, dan menunjukkan kemampuannya tanpa rasa takut,” katanya kepada Ketik.com, Rabu 29 Oktober 2025.

“Gelaran Anugerah Inklusif 4 tidak hanya menjadi lomba, melainkan gerakan bersama untuk membangun lingkungan pendidikan yang ramah, setara, dan mendukung tumbuh kembang anak sejak usia dini,” jelas Siti Romlah.(*)

Tombol Google News

Tags:

Anak-Anak PAUD Unjuk Keberanian Lewat Challenge Edukatif Anugerah Inklusif 4 Kota Probolinggo