KETIK, LABUHAN BATU – Pemandangan antrian di sejumlah SPBU wilayah Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu hampir memasuki hari kesepuluh.
Amatan di lapangan, proses rela menunggu giliran agar mendapatkan BBM, bahkan terbilang mencapai 4 jam lamanya.
Kondisi tersebut, semakin menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Melalui sosial media, warga mempublish berbagai komentar dengan dokumentasi berbeda.
Menanggapi itu, Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu, AKP Teuku Rivanda Ikhsan, Rabu, 10 Desember 2025 menjelaskan, situasi itu disebabkan beberapa faktor.
"Hasil penyelidikan, antrian karena terlambatnya BBM masuk ke SPBU, baik bersumber dari depot Dumai maupun yang bersumber dari Depot Belawan," ujarnya.
Hal tersebut, dikarenakan beberapa armada pertamina masih mendahulukan ke beberapa wilayah terdampak bencana di Sumut, sehingga pasokan ke Rantauprapat, Labuhanbatu mengalami keterlambatan.
Sedangkan untuk jumlah BBM yang disuplai, sesuai hasil penyelidikan mereka terbilang masih sesuai kuota dan tidak ada pengurangan volume.
Faktor lainnya, terjadi kenaikan volume kendaraan yang melintas di wilayah Rantauprapat, dikarenakan jalur yang terputus di wilayah bencana, seperti Sibolga, Taput dan Tapteng.
"Sehingga jalan satu-satunya adalah melewati Labuhanbatu. Hal tersebut meningkatkan jumlah konsumsi BBM harian," papar AKP Teuku.
Berkaitan situasi, pihak Polres Labuhanbatu masih terus melakukan pengawasan proses pendistribusian BBM, guna mengantisipasi adanya kecurangan yang terjadi.
Hingga sampai kini, pihaknya belum ditemukan adanya praktik penimbunan BBM seperti yang disebut-sebut masyarakat.
"Masyarakat tidak perlu panik, sedikit bersabar dan gunakan BBM sewajarnya. Kita juga mengimbau kepada pengusaha SPBU agar menambah kuota pemesanan BBM ke depot pertamina," tutur Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu itu. (*)
