KETIK, SITUBONDO – Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah mengunjungi Rahmatul Fauzen (41) warga mengalami Tumor yang berdomisili di Dusun Kilen Selatan RT 002/RW 001 Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Selasa 22 Juli 2025.
Kedatangan Wabup Situbondo ke rumah Fauzen didampingi Kepala Dinas Sosial, Camat Panarukan dan Kepala Desa Kilensari serta perangkat desa setempat. Mbak Ulfi, panggilan akrab Wabup Situbondo langsung disambut dengan tangisan oleh Nur Fatima (32) istri Fauzen.
Wakil Bupati Situbondo mengatakan bahwa ia datang ke rumah Fauzen setelah mendapat kabar dari tetangganya. “Saya langsung melihat kondisi kesehatannya dan memberikan semangat untuk Fauzen serta keluarga,” jelasnya.
Fauzen, sambung Mbak Ulfi, merupakan tulang punggung keluarga. Dia harus menghidupi istri dan 4 orang anaknya dalam kondisi menderita tumor kaki. “Kami sangat prihatin dengan kondisi kesehatan Fauzen,” tuturnya.
Lebih lanjut, Wabup Situbondo mengatakan bahwa, Pemerintah Kabupaten Situbondo akan mengajak Fauzen kembali berobat ke rumah sakit.
“Fauzen sudah dua kali pulang pergi berobat ke rumah sakit di Surabaya menggunakan KIS. Fauzen menghentikan pengobatannya karena tidak punya biaya transport pulang pergi ke rumah sakit di Surabaya,” jelas Mbak Ulfi.
Karena itu, Pemkab Situbondo akan membantu berobat Fauzen di rumah sakit Surabaya menggunakan Program Ambulan Berantas gratis.
"Agar Fauzen berobat tidak mengeluarkan biaya buat transport, maka pemkab akan mengantar Fauzen pulang pergi menggunakan Ambulan Berantas,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa Fauzen juga mempunyai anak yang masih kecil mengalami tuna netra dan tinggal dirumah berukuran kecil. “Melalui Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Pemkab juga akan membantu membangun tempat tinggal Fauzen,” pungkasnya.
Sementara itu, Nur Fatima, istri Fauzen mengatakan, sakit yang diderita suaminya berlangsung selama kurang lebih2,5 tahun.
“Yang kaki terus membengkak sekitar 1 tahunan. Sedangkan jalan pincangnya dari mulai yang sakit," kata Nur Fatima.
"Berobat di Surabaya dua kali. Pertama ronsen dan yang kedua kalinya balik lagi ternyata jadwalnya salah. Karena terkendala biaya, maka suami saya memutuskan tidak lagi berobat di rumah sakit Surabaya,” sambungnya.
Untuk biaya hidup sehari-hari, Fauzen tetap bekerja sebagai kuli kerang. "Kehadiran Ibu Wabup, Pak Camat dan Pak Kades melihat kondisi kesehatan suami saya merupakan harapan bagi saya dan anak-anak. Sebab, Mas Fauzen merpakan tulang punggung keluarga,” ujarnya.
Nur Fatima mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Situbondo hingga pihak desa yang telah peduli terhadap suaminya.
“Terima kasih Bu Wabup, Pak Camat dan Pak Kades telah peduli terhadap penyakit suami saya,” ujar Nur Fatima, sambil menangis.
Sekadar informasi, bantuan sementara yang diberikan Wabup Situbondo kepada Fauzen berupa paket sembako, uang tunai dan perabotan dapur. (*)
