KETIK, PEMALANG – Wakil Bupati (Wabup) Pemalang, Nurkholes, menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berperan dalam meningkatkan gizi anak sekolah, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.
Pernyataan itu disampaikan saat peresmian dapur MBG di Desa Kebojongan, Kecamatan Comal, Rabu 5 November 2025. Dalam sambutannya, Nurkholes menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan masyarakat agar manfaat program tersebut benar-benar dirasakan secara luas.
“Program ini bukan hanya soal gizi anak-anak, tapi juga punya nilai ekonomi. Dapur MBG bisa membeli telur dari peternak lokal dan sayur-mayur dari petani desa. Dengan begitu, ekonomi warga ikut bergerak,” ujarnya.
Sejak diluncurkan pada Juli lalu, Pemkab Pemalang telah membangun 35 dapur MBG di sejumlah wilayah. Pemerintah daerah menargetkan jumlahnya meningkat hingga 125 dapur pada tahun 2026.
“Kami optimistis target 125 dapur dapat terealisasi tahun depan,” tambah Nurkholes.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kualitas dan keamanan pangan, terutama dalam aspek kebersihan dan higienitas dapur. Menurutnya, keberhasilan program tidak hanya diukur dari banyaknya dapur yang berdiri, tetapi juga dari kualitas makanan yang dikonsumsi anak-anak.
Wabup Nurkholes berharap seluruh pihak yang terlibat tetap konsisten menjaga komitmen menghadirkan makanan sehat dan bergizi bagi peserta didik di Kabupaten Pemalang.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung pelaksanaan program ini. Dengan kerja sama yang solid, kesejahteraan masyarakat Pemalang bisa meningkat,” pungkasnya.
Usai memberikan sambutan, Nurkholes meninjau langsung dapur MBG, memeriksa sejumlah peralatan seperti ompreng dan piring seng, serta berdialog dengan para juru masak yang bertugas.
