KETIK, MALANG – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, dan Hari Wayang Nasional, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menggelar serangkaian kegiatan pada 7–8 November 2025.
Bertema “Pahlawan Berjasa, Pemuda Berkarya: Menginspirasi untuk Negeri”, acara yang digagas Pusat Studi dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan (Pusdipwasbang) Unitri ini menampilkan pameran foto tokoh dan pahlawan nasional, serta pameran kain tenun dan batik Nusantara.
Selain itu, berbagai lomba seni dan budaya juga digelar, mulai dari lomba membaca puisi, menyanyi lagu-lagu nasional, hingga lomba dalang remaja wayang kulit.
Pameran tokoh dan pahlawan nasional menampilkan berbagai figur penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Pengunjung dapat melihat sosok raja-raja Kerajaan Majapahit, seperti Ratu Tribhuwana Tunggadewi dan Ken Arok, hingga para pejuang kemerdekaan, termasuk Ir. Soekarno (Bung Karno) dan Drs. Mohammad Hatta (Bung Hatta) sebagai proklamator Indonesia.
Tak hanya itu, pameran juga menghadirkan Mr. Ali Sastroamidjojo, diplomat dan negarawan yang berperan besar sebagai Ketua Umum Konferensi Asia-Afrika (KAA) Bandung 1955 serta menjabat sebagai Perdana Menteri pada era Presiden Soekarno.
Selain tokoh politik, pameran menyoroti juga seniman budaya dan tokoh agama yang berjasa membangun karakter dan nilai-nilai bangsa.
Melalui pameran ini, UNITRI Malang ingin menegaskan kembali pentingnya memahami perjuangan dan keteladanan para pahlawan dalam membangun bangsa.
Rektor UNITRI Malang, Prof. Dodi Wirawan Irawanto, SE., M.Com., Ph.D., menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Selamat dan sukses atas penyelenggaraan pameran ini. Semoga kegiatan ini menjadi wadah inspiratif bagi mahasiswa dan seluruh sivitas akademika untuk meneladani semangat juang para pahlawan serta terus berkarya demi kemajuan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Agustinus Ghunu, SE., M.MA., M.AP., Ketua Panitia sekaligus Kepala Pusat Studi dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan (Pusdipwasbang) Unitri Malang, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengekspresikan kreativitas sekaligus memperkuat pemahaman nilai-nilai kebangsaan.
“Di kampus kerakyatan ini yang menuju unggul, kami ingin mengenalkan kembali semangat perjuangan para pahlawan melalui pendekatan kreatif dan budaya," katanya.
Agustinus menambahkan, melalui pameran ini, mahasiswa dapat mengekspresikan kecintaan mereka terhadap tanah air dengan cara yang inspiratif dan bermakna.
Kegiatan ini juga berperan sebagai sarana pengembangan diri, membantu mahasiswa menumbuhkan kepercayaan diri, membentuk karakter, serta menyalurkan bakat dan talenta mereka.
Ia menjelaskan bahwa pameran kain tenun dan batik Nusantara menampilkan beragam motif khas daerah, mulai dari tenun Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua, hingga batik Malangan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan, serta kain tradisional Sumatera, yang semuanya mencerminkan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia.
"Di sisi lain, lomba dalang remaja wayang kulit menjadi daya tarik tersendiri karena menghadirkan generasi muda yang melestarikan seni pewayangan dengan semangat baru," pungkasnya.
