KETIK, SURABAYA – Turnamen Bulutangkis Gubernur Jawa Timur 2025 telah resmi bergulir mulai tanggal 24-30 November 2025 di Surabaya. Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Timur, Tonny Wahyudi meminta atletnya maksimal.
"Harapan kami dari atlet-atlet Jatim, ini bisa wadah. Enggak perlu jauh-jauh karena untuk mencapai poin nasional. Karena kami sebagai tuan rumah, kami datang di sini kepingin atlet-atlet Jatim menimba ilmu sebanyak-banyaknya," katanya pada saat pembukaan turnamen pagi tadi.
Harapan Tonny ini disampaikan kepada atletnya karena pada Turnamen Bulutangkis Gubernur Jawa Timur 2025, bakal banyak atlet-atlet dari provinsi lain yang datang. "Peserta turnamen ini ada 1.183 orang," jelasnya.
Banyaknya peserta yang hadir di Turnamen Bulutangkis Gubernur Jawa Timur, kata Tonny karena atlet bakal mendapatkan poin apabila memenangkan pertandingan.
"Ini penting sekali, karena bagi atlet itu kalau dia mau ikut kejurnas atau seleknas berdasarkan poin nasional tersebut," tutur pria yang juga penghobi motor gede tersebut.
Lebih lanjut Tonny menjelaskan, turnamen bulutangkis ini hanya diikuti oleh atlet asal Jawa Timur.
"Nanti untuk kedepannya yang mendapat poin nasional atau Sirkuit Nasional (Sirnas) itu nanti kuota diberikan pemain luar 30 persen hingga 70 persen dari atlet nasional, karena supaya atlet-atlet kami semakin terbiasa untuk melawan pemain-pemain dari luar negeri," bebernya.
Kejuaraan Bulutangkis Gubernur Jawa Timur 2025 memperebutkan juara, total Rp 300 juta. Turnamen ini berlangsung di dua tempat, yaitu GOR Sudirman dan GOR Suryanaga, Surabaya.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat membuka turnamen bulutangkis ini bangga melihat peserta yang berasal dari kelompok usia muda ikut ambil bagian.
"Pola semacam ini sangat baik sehingga potensi untuk mencetuskan atlet berprestasi secara maksimal harus dilakukan sejak dini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Emil mengatakan cabang olahraga bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang menyetarakan gender antara pria dan perempuan. "Hal itu tertuang di Mars PBSI, bahwa Pria dan wanita disetarakan. Keren sekali," tuturnya. (*)
