KETIK, JAKARTA – Sebagian orang merasa ngantuk setelah makan. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan aliran darah ke pencernaan.
Sebab, setelah makan, tubuh mengalirkan darah lebih banyak ke pencernaan. Sementara aliran darah ke otak berkurang.
Dilansir dari Journal of Clinical Sleep Medicine, salah satunya yang dibahas adalah aspek tidur dan faktor-faktor lain yang memengaruhi pola makan.
Faktor yang dipelajari oleh jurnal tersebut di antaranya mengenai komposisi makanan. Misalnya, mengenai karbohidrat dan protein lemak, pola makan dan individu.
Apabila porsi maka besar akan membuat pencernaan bekerja keras. Masalahnya, saat mencerna makanan memicu kelelahan.
Selain itu, jenis makanan berlemak tinggi atau tinggi karbohidrat sederhana cenderung lebih memicu rasa kantuk.
Rasa ngantuk sehabis makan juga dipicu kurangnya keseimbangan nutrisi. Bisa juga dipicu kekurangan protein, serat dan nutrisi.
Namun perlu perlu diingat bagi penderita diabetes, hipotiroidisme ngantuk setelah makan sering dialami.
Untuk menghindari rasa ngantuk setelah makan, porsi makanan harus diperhatikan. Mengambil makanan dengan porsi sedang bisa dicoba.
Jangan lupa saat menyantap makanan wajib diperhatikan gabungan protein, serat dan lemak sehat. Minum air putih yang cukup. Lakukan aktivitas ringan, seperti jalan kaki setelah menyantap makanan.
Mengenai problem kantuk setelah makan, penelitian terus dikembangkan. Hal ini untuk memahami mekanisme pasti mengantuk setelah makan.
Dalam penelitian juga mencakup respons individu bisa bervariasi berdasarkan banyak faktor.
Setelah makan, banyak yang merasakan kantuk ternyata menarik perhatian para peneliti. Selain Your of Clinical Sleep, penelitian yang sama dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition dan Physiology & Behavior (*)