KETIK, JAKARTA – Marvel Studios resmi membocorkan video pertama dari empat teaser yang telah direncanakan untuk mengungkap kejutan besar dalam proyek terbarunya.
Dalam cuplikan singkat tersebut, Chris Evans dipastikan kembali memerankan Steve Rogers.
Dilansir dari Collider, teaser berdurasi pendek itu menampilkan Steve Rogers pulang ke rumah, menggendong seorang anak, lalu menatap kostum Captain America miliknya.
Adegan ini sekaligus mengonfirmasi keterlibatan Evans, yang sebelumnya sempat membantah kehadirannya, sebuah strategi yang mengingatkan pada Andrew Garfield, yang juga pernah melakukan hal serupa demi menjaga kejutan besar.
Bersama Disney, Marvel memilih pendekatan unik dengan merilis empat teaser berbeda secara eksklusif di bioskop, bertepatan dengan penayangan film Avatar: Fire and Ash.
Minggu pertama berfokus pada Steve Rogers, disusul minggu kedua yang dirumorkan akan menampilkan kembalinya Thor yang diperankan Chris Hemsworth.
Minggu ketiga disebut-sebut menghadirkan penampilan perdana Robert Downey Jr. sebagai Doctor Doom, sementara minggu keempat akan menampilkan lebih banyak anggota tim Avengers.
Alih-alih menciptakan kejutan teatrikal, strategi ini justru menuai kritik. Kualitas gambar teaser yang bocor ke internet dinilai rendah dan merusak pengalaman menonton pertama bagi penggemar.
Situasi ini mengingatkan pada kebocoran trailer Spider-Man: No Way Home beberapa tahun lalu.
Artikel tersebut menyarankan agar Marvel tidak hanya “menitipkan” trailer pada film besar, melainkan menggelar acara khusus seperti fan event. Dengan pesta nonton bareng (watch party) serentak di bioskop-bioskop lokal, Marvel dinilai dapat membangun energi komunitas yang lebih kuat tanpa risiko kebocoran dini.
Film ini dijadwalkan rilis pada 18 Desember 2026, berbagi tanggal tayang dengan Dune: Part Three, sehingga terbuka kemungkinan salah satu judul akan mengalami pergeseran jadwal.
Secara keseluruhan, bocoran ini tak hanya mengonfirmasi kembalinya pahlawan ikonik, tetapi juga menyoroti tantangan besar Marvel dalam menjaga eksklusivitas konten di era digital. (*)
