Soundtrack Desember Paling Emosional: Dari Taylor Swift Hingga Efek Rumah Kaca, Temani Momen Penutup Tahun

KETIK, JAKARTA –

Bulan Desember selalu menghadirkan suasana yang berbeda. Bulan penghujung tahun ini terasa dingin, reflektif, sekaligus sarat kenangan.

Untuk menemani momen penutup tahun, empat lagu berikut bisa menjadi pilihan terbaik. Selain menghadirkan nuansa yang pas dengan atmosfer Desember, tiap lagu juga menyimpan makna mendalam, cocok untuk menemani saat merenung, merayakan, atau sekadar menikmati waktu sendiri.

1. “December” – Neck Deep

Lagu dengan genre pop punk ini menangkap perasaan kehilangan dan penyesalan di akhir tahun.

“December” bercerita tentang seseorang yang menengok kembali hubungan yang telah berlalu, menyadari kesalahan, dan merindukan masa-masa yang tak bisa diulang.

Nuansa sendunya cocok untuk mereka yang sedang merefleksikan perjalanan cinta di penghujung tahun.

2. “Desember” – Efek Rumah Kaca

Salah satu karya ikonik Efek Rumah Kaca ini tidak hanya memotret suasana bulan Desember, tetapi juga hadir sebagai renungan tentang kehilangan, duka, dan proses menerima realita.

Lagu ini identik dengan suasana memorial dan perenungan, membuatnya menjadi pilihan kuat bagi pendengar yang ingin memahami makna waktu dan kepergian.

3. “Back to December” – Taylor Swift

Dirilis sebagai salah satu balada emosional Taylor Swift, lagu ini menceritakan permintaan maaf mendalam kepada seseorang yang pernah disakiti.

Dengan lirik yang reflektif, “Back to December” mengajak pendengarnya untuk menoleh ke masa lalu, menimbang keputusan, dan menerima konsekuensinya.

Suasana musim dingin dalam lagunya sangat pas untuk menemani hari-hari tenang di akhir tahun.

4. “Heather” – Conan Gray

Lagu ini menjadi sangat ikonik berkat pembukaannya. “I still remember, third of December…”
Lirik tersebut langsung membawa pendengar pada memori yang nyata, tanggal yang begitu jelas, begitu personal, dan begitu menyakitkan.

“Heather” bercerita tentang cinta bertepuk sebelah tangan, tentang melihat orang yang kamu cintai menyukai orang lain yang menurutmu jauh lebih sempurna.

Suasana lembut namun pedih dalam lagu ini membuatnya cocok diputar di bulan Desember, ketika setiap kenangan terasa lebih tajam dan emosional.

Keempat lagu ini sama-sama menghadirkan suasana reflektif khas Desember, bulan yang sarat rasa syukur, penyesalan, kenangan, dan harapan baru. Mulai dari penyesalan dalam “December” dan “Back to December”, renungan mendalam dalam “Desember”, hingga luka tersembunyi dalam “Heather”, semuanya bisa menjadi soundtrack untuk menutup tahun dengan jujur dan lembut.