Sosok Pemilik Warung Seafood Terbaik Kampung Ujung Labuan Bajo, Pakde Laros Oseng Banyuwangi

Babat Alas dari Jual Bakso Hingga Sukses di Seafood

3 Juli 2025 06:30 3 Jul 2025 06:30

Thumbnail Sosok Pemilik Warung Seafood Terbaik Kampung Ujung Labuan Bajo, Pakde Laros Oseng Banyuwangi
Muhammad Rofiq biasa dipanggil Pakde Laros, Pemilik Warung Seafood Laros di Kampung Ujung Labuan Bajo. (Foto: Kiagus Firdaus/Ketik)

KETIK, MANGGARAI BARAT – Di balik kelezatan kuliner di Kampung Ujung, terdapat peran penting dari Muhammad Rofiq, lelaki asal Kalipuro, Banyuwangi. Butuh perjalanan panjang baginya untuk bisa mengembangkan Warung Seafood Laros Banyuwangi yang kini menjadi ikon kuliner di Labuan Bajo.

Pria yang akrab dipanggil Pakde Laros itu pertama kali datang ke Labuan Bajo pada tahun 2002. Ia mulai merintis usaha kuliner pada tahun 2002. Saat itu ia mencoba peruntungan dengan menjajalan bakso dan es teler.

Setelah perhitungan yang matang, dengan melihat banyaknya wisatawan dan lokasi yang strategis sebab berada di pinggir pantai, Pakde Laros banting setir ke usaha seafood.

"Dulu enggak langsung warung seafood tapi pertama kali jualan bakso dan es teler. Melihat lokasinya dekat pantai, sering dibuat liburan, akhirnya buka warung seafood," ujarnya, Rabu 2 Juli 2025.

Perjalanan usahanya tidak selalu berjalan mulus selama lebih dari 1 dekade. Ia bahkan harus terseok sebelum warungnya berkembang menjadi jujugan kuliner para wisatawan yang datang berlibur.

Foto Warung Seafood Laros Banyuwangi yang terkenal di Labuan Bajo. (Foto: Kiagus Firdaus/Ketik)Warung Seafood Laros Banyuwangi yang terkenal di Labuan Bajo. (Foto: Kiagus Firdaus/Ketik)

"Saya merintis dulu di Kampung Ujung, saat itu masih ada TPI lama. Ada sengsaranya juga hidup lebih dari 10 tahun di Labuan Bajo, jadi ya tidak langsung (hidup) enak," jelasnya.

Bahkan saat pandemi Covid-19 merebak di seluruh penjuru negeri, Pakde Laros harus beralih profesi dan menutup sementara warung yang telah susah payah dikenbangkannya. Saat itu ia mencoba untuk berjualan es keliling, gorengan, hingga kasur demi menyambung hidup.

"Saat Covid-19 ya sengsara karena tidak bisa bekerja. Harus jualan es keliling sampai jualan kasur di atas mobil. Padahal dulu masih jualan seafood tapi harus berhenti karena tidak laku," tuturnya.

Namun hambatan tersebut berhasil dilaluinya. Dengan tetap mempertahankan cita rasa khas Banyuwangi, warung miliknya bahkan telah mengalami 3 kali renovasi. Bisnisnya pun kembali berjalan lancar.

Hingga kini Pakde Laros masih setia menyambut pelanggan, meracik bumbu untuk mempertahankan cita rasa Osing agar tetap hidup di Labuan Bajo. Rumah kecil yang ia rintis, menjadi saksi bisu atas perjuangan seorang perantau yang sudah 5 tahun tak pulang ke kampung halaman.

"Kalau resepnya gampang, jauhi dukun, jauhi hal-hal yang musyrik, percaya diri sendiri, sembahyang dan berdoa. Di sini menunya lengkap karena sudah kerja sama dengan nelayan. Kuncinya tetap pertahankan cita rasa," pungkasnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Warung Seafood Laros Banyuwangi Laros Banyuwangi Pakde Laros Labuan Bajo Muhammad Rofiq Kuliner Labuan Bajo