KETIK, SIDOARJO – Ratusan tenaga PPPK semakin optimistis menatap masa depan. Selasa (28 Oktober 2025), mereka menerima SK Bupati Sidoarjo sebagai PPPK penuh waktu. Bupati Subandi berpesan kepada mereka agar bekerja keras, profesional, dan optimal dalam melayani masyarakat. Mampu mengikuti transformasi digital yang begitu cepat.
Penyerahan petikan Surat Keputusan (SK) Bupati Sidoarjo itu berlangsung di Fave Hotel Sidoarjo. Total ada 324 PPPK penuh waktu yang menerima SK digital dari Bupati Subandi. SK tersebut bisa diunduh secara mandiri oleh masing-masing penerima. Pakai aplikasi myasn.bkn.go.id.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo Misbahul Munir menjelaskan, para PPPK yang dilantik pada Tahap II Tahun 2024 ini telah lolos seleksi pada 7--10 Mei 2025 lalu. Mereka mengikuti tes dengan fasilitas Computer Assisted Test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Atrium Graha Pena, Surabaya.
”Masing-masing 324 PPPK ini telah ditetapkan Nomor Induk Pegawai (NIP)-nya. Mereka adalah 36 tenaga teknis, 108 tenaga guru, dan 180 tenaga kesehatan,” sebut Misbachul Munir.
Bersamaan dengan penyerahan SK PPPK ini, ada pula empat lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXI Tahun 2025 yang melaksanakan sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara digital. Mereka bergantian bertanda tangan.
Setelah menerima SK, baik PPPK maupun PNS diharapkan mampu segera bekerja cepat mengikuti perkembangan zaman. Tidak boleh lemot. Para aparatur sipil negara (ASN) harus mampu menunjukkan kinerja yang profesional, berintegritas, dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Senyum semringah para PPPK yang mendapatkan SK Bupati untuk pengangkatan mereka sebagai ASN di Pemkab Sidoarjo. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.com)
Bupati Ingatkan Jangan Lemot dalam Bekerja
Bupati Subandi juga menekankan bahwa pengangkatan sebagai ASN-PPPK merupakan amanah sekaligus bentuk kepercayaan pemerintah daerah. Para pegawai wajib bekerja dengan penuh tanggung jawab serta menjadi bagian dari birokrasi yang adaptif dan inovatif.
”Jabatan ini adalah kepercayaan yang harus dijaga. Pemerintah daerah butuh aparatur yang tangguh, disiplin, dan mampu berinovasi di era digital. Jadilah bagian dari perubahan positif untuk Sidoarjo yang lebih baik,” pesannya.
Bupati Subandi juga mengingatkan, pelantikan PPPK ini jangan hanya sekadar formalitas. ASN pada zaman ini berbeda dengan zaman dulu. ASN tidak hanya merupakan pelaksana kebijakan pemerintah, tetapi juga wajah pemerintah di mata masyarakat. Dunia sudah berubah. ASN harus maksimal dalam melayani masyarakat Sidoarjo.
Kabupaten Sidoarjo ini adalah kota metropolis. Kemajuan sangat pesat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tinggi. Kalau PPPK-nya tidak mampu berjalan cepat, mau tidak mau, akan tertinggal dari yang lain.
Setiap 5 tahun, lanjut Bupati Subandi, kineja PPPK ini akan dievaluasi. Setelah 5 tahun, jangan sampai ada PPPK yang tertinggal. Mari bersemangat dalam bekerja. Kerja keras dan terus belajar. Banyak upaya terus dilakukan.
”Saya titip kepada anak-anakku. Sebagai pelayan publik, lakukan sebaik mungkin. Jangan sampai setelah dilantik bekerja tidak sesuai ketentuan. Males dan sebagainya. Wis gak jamane. Saya harapkan setelah dilantik Anda berkontribusi maksimal dan mampu menjawab tantangan zaman,” tegas Bupati Subandi.
Bupati Subandi melayani dengan ramah permintaan salaman dari para PPPK. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.com)
Manajemen Talenta dan Merit Sistem Berjalan Baik
Bupati Subandi bersyukur karena dalam mutasi pegawai yang dilakukan Pemkab Sidoarjo pada September 2025 lalu, manajemen talenta dan merit sistem telah berjalan dengan baik. Sesuai dengan tolok ukur dan parameter Badan Kepegawaian Negara (BKN). Transparansi terjaga.
”Orang (pejabat) ini mau ditaruh di mana disesuaikan dengan talenta agar bisa bekerja dengan baik,” katanya.
Sebagai pimpinan daerah, lanjut Bupati Subandi, dirinya terus melakukan pembenahan-pembenahan. Tidak ada rasa takut atau kekhawatiran apa pun. Terutama dalam membenahi Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Tim Penilai Kinerja (TPK) sudah bekerja dan menyerahkan usulan nama-nama kepada bupati. Tugas bupati sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) menilai. Apakah semua usulan dari TPK itu sudah benar.
”Kalau ternyata masih ada yang perlu dibenahi ya kita benahi. Insya Allah kita terus benah-benah Kabupaten Sidoarjo,” ungkapnya.
BKD merupakan fondasi bagi penataan ASN. Kalau fondasinya kokoh, tidak mungkin akan goyah. Mudah-mudahan dengan mutasi yang dilakukan pada September 2025 itu BKD sebagai fondasi ASN semakin kokoh.
Tidak ada titip-titipan. Bupati Subandi berharap siapa pun yang kita tempatkan dalam mutasi kemarin akan mampu mengelola OPD masing-masing secara profesional.
”Ini yang kami titipkan kepada anak-anakku PNS maupun PPPK yang dilantik hari ini. Mudah-mudahan Anda semua menjadi generasi pemimpin bangsa yang akan menjadi pengganti kita semua,” pungkas Bupati Subandi.
PPPK Penerima SK Bupati Bersukacita
Penyerahan petikan SK Bupati menghadirkan kebahagiaan luar biasa bagi para penerimanya. Erlita Febi, guru SMPN 2 Sidoarjo, mengaku sudah belasan tahun mengabdi sebaga guru tidak tetap. Dia mengajarkan bidang studi Pendidikan Pancasila.
Erlita berterima kasih kepada Bupati dan bersyukur dirinya telah resmi diangkat dan menerima SK PPPK dari Bupati Sidoarjo Subandi. Dengan begitu, perempuan asli Sidoarjo ini mengaku semakin bersemangat dalam mengabdi. Berdedikasi kepada murid-muridnya di SMPN 22 Sidoarjo.
”Saya juga berharap bisa memberikan teladan bagi anak didik saya,” ucap ibu dua anak tersebut.
Rekan sejawat Erlita di SMPN 2 Sidoarjo, Pangga Aji Sanca, juga berucap syukur setelah diangkat menjadi PPPK. Guru mata pelajaran informatika itu siap lebih profesional lagi dalam memberikan ilmu kepada anak didik.
”Terima kasih kepada semua yang telah mendukung,” ucap Pangga Aji Sanca.
Latifah memfoto kekasih hatinya, Taufan, yang hari itu berbahagia setelah menerima SK PPPK. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.com)
Di antara ratusan PPPK yang dilantik dan menerima SK itu, ada seorang guru berusia 57 tahun. Namanya, Sugeng Pratikno. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Tebel, Gedangan, itu, masih aktif mengajar. Semangat dan dedikasinya tidak kalah dengan generasi muda.
Penerimaan SK PPPK itu juga menghadirkan suka cita buat Taufan dan Latifah. Saat Taufan menerima SK dari Bupati Subandi di ruang pertemuan Hotel Fave, Latifah pun dengan setia menunggu calo suaminya yang seorang guru di SDN Bluru Kidul tersebut. Dia lalu memfoto Taufan yang berpose dengan map SK Bupati-nya.
”Alhamdulillah. Doa-doa saya terkabul. Meski tangan saya sakit habis kecelakaan, saya tetap datang,” ujar pria berusia 29 tahun tersebut. (*)
