KETIK, BATU – Libur panjang akhir tahun 2025 di Kota Batu dipastikan tidak akan ada lagi shuttle bus bagi wisatawan. Itu setelah Polres Batu memberhentikan angkutan gratis tersebut.
Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata menyampaikan, meski mendapat respon positif, tetapi animo masyarakat masih rendah pada saat uji coba beberapa waktu lalu.
"Kalau melihat evaluasi ujicoba, peminatannya masih kurang. Walaupun sudah dikasih bus gratis, orang masih tetap memilih mobil sendiri," katanya, Senin, 20 Oktober 2025.
Shuttle bus sebelumnya telah di uji coba tepatnya pada momen libur lebaran 2025 lalu, yaitu pada 2-7 April 2025.
Shuttle bus beroperasi mulai dari titik pemberangkatan awal di terminal Kota Batu. Kemudian berkeliling menuju tempat makan atau restoran, hotel, pusat oleh-oleh hingga destinasi wisata.
"Memang tamu-tamu ini sebarannya ke wahana atau hiburan yang jalannya itu masuk ke dalam dan tidak bisa diakses bus," tambahnya.
Menurut Kapolres lebih banyak wisatawan memilih menggunakan mobil pribadi. karena ada sejumlah tempat wisata yang tidak bisa diakses oleh Shuttle Bus.
Dalam penerapan uji coba, banyak masyarakat maupun wisatawan yang memberikan respon positif terhadap angkutan gratis tersebut.
"Rute sebaran bus ini terbatas. Ini menjadi penyebab kurangnya minat. Padahal sudah kita coba beri bus versi ala-ala singapur dan tayo-tayoan, tapi tidak berpengaruh," lanjutnya.
Diketahui, Shuttle bus yang diinisiasi oleh Polres Batu tersebut, sebelumnya adalah solusi transportasi wisata yang nyaman dan efisien. Shuttle bus menggunakan armada karoseri Adi Putro dengan kapasitas terbatas, yaitu maksimal 30 penumpang.
Bus ini juga dilengkapi fasilitas untuk penyandang disabilitas dengan standar tangga ideal setinggi 25 cm, sehingga lebih ramah bagi semua kalangan.
"Dengan kapasitas sekitar 30 orang, bus ini dapat mengurangi penggunaan 6-10 mobil pribadi dan membantu mengurai kemacetan di Kota Batu," ujar Kapolres.
Selain menghubungkan alun-alun, tempat wisata, pusat oleh-oleh, dan hotel, bus tersebut diharapkan meningkatkan pengalaman wisatawan dengan transportasi yang lebih tertata dan ramah lingkungan.(*)
