KETIK, TUBAN – Seminar bedah buku Kidung Nirwana dengan tema "Motivasi Literasi: Digitalisasi, Kidung Nirwana sebagai Teropong Semangat Menulis Generasi Gen Z" dilaksanakan di aula majelis lantai 2 Yppm Darut Tauhid Al Hasaniyah Sendang, Senori Tuban, Sabtu, 13 Desember 2025.
Acara seminar ini dibuka Plt. Kasi Pendma kementerian agama Tuban, H. Lukman Hakim, melalui zoom diikuti kepala Madrasah Aliyah Al Hasaniyyah Sendang Senori, KH Muhammad Hilmi, bersama dewan guru serta ratusan peserta dari jenjang sekolah, lembaga pendidikan, perguruan tinggi diantaranya, siswa MTs, MA, SMAN 1 Bangilan, MA Al Hidayah Laju Kidul Singgahan, MA Al Ghozaliyah Senori, MTs Al Falah Bangilan, MTs Hidayatul Muta'allimin Senori, dan Mahasantri Ma'had Aly Al Hasaniyyah.
Selesai pembukaan, juga dilakukan penandatanganan MoU dengan Kementerian Agama terkait Moderasi Beragama. Kemudian, acara sesi bedah buku menghadirkan narasumber Joko Juwoto, M. Ulil Arham dan pencipta buku kidung Nirwana, M.Kholidul Ihsan bersama peserta membahas paparan dan sumber nilai - nilai kepemimpinan dalam buku Kidung Nirwana.
Pada sesi paparan dibahas tentang bagaimana Kidung Nirwana dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi Gen Z dalam mengembangkan literasi dan kepemimpinan.
"Kidung Nirwana dapat menjadi pintu masuk literasi bagi generasi muda lewat pendekatan cerita, bukan ceramah," ujar salah satu narasumber, Kholidul Ihsan.

Ia menambahkan, Buku Kidung Nirwana jugu menceritakan tentang keresahan para pemimpin kerajaan Hastina dan Amarta atas kemerosotan moral bangsa, dan diharapkan dapat menjadi teropong budaya yang menghubungkan generasi Z dengan akar tradisi budaya Jawa dan ajaran sufistik.
"Buku ini diharapkan dapat menjadi sumber nilai-nilai kepemimpinan yang relevan dengan kebutuhan generasi Z saat ini, dengan alur cerita jelas serta petuah cermin laku kepemimpinan dengan ajaran Hastabrata," jelasnya.
Kepala Madrasah Aliyah Al Hasaniyyah Sendang Senori, KH Muhammad Hilmi, menyebutkan bahwa, seminar bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi dan kepemimpinan di kalangan generasi Z, serta mempromosikan budaya membaca dan menulis sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
"Diharapkan banyaknya sumber literasi buku yang dibaca siswa sekolah atau santri ini akan menumbuhkan nilai - nilai karakter. Sebab, identitas bangsa (Generasi penerus ) tidak di bangun dari kukatakan tetapi penguatan karakter," kata Gus Hilmi sapaan pendek KH Muhammad Hilmi.
Ia menerangkan bahwa, kajian Kidung Nirwana terdapat plot cerita seorang, Janaka yang berkelana mencari serta mempelajari 7 sifat kesatria dan 8 laku pemimpin." Ini serupa Maqom dan ahwal dalam tasawuf," sambungnya.
Singkat cerita, Janaka setelah lulus ujian lahir batin. Ia menerima Wahyu Mahkutarama sebagai sinar ilmu kepemimpinan dari langit yang turun ke hati yang bersih. " Kami harap siswa didik maupun peserta ini mampu mengejawantahkan literasi buku Kidung Nirwana ke aplikasi era sekarang yang masih relevan melahirkan sosok kepemimpinan," tutupnya.(*)
