KETIK, BLITAR – Duka mendalam menyelimuti warga Desa Numbukkawi, Distrik Malagai, Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Pegunungan, Senin 25 Agustus 2025. Seorang tokoh masyarakat berpengaruh, Erson Weya (64), tutup usia setelah sakit yang dideritanya.
Kepergian Erson Weya menjadi kehilangan besar bagi warga setempat. Sosoknya selama ini dikenal religius, rendah hati, dan mampu menjadi penengah dalam berbagai persoalan kampung. Ia meninggalkan dua istri, tujuh anak, serta sebelas cucu.
Di tengah prosesi duka, Satgas Yonif 511/DY Pos Malagai yang dipimpin Lettu Inf Sena Nurjabbar, S.Tr. Han hadir langsung memberikan dukungan moral bagi keluarga almarhum.
Para prajurit tidak hanya ikut berdoa bersama, tetapi juga menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok seperti beras, gula, mie instan, dan kopi.
Perhatian itu disambut penuh haru oleh pihak keluarga. “Kinaonak oo wa wa Tong, terima kasih banyak untuk Bapak Danyon 511, Bapak Danki, dan seluruh anggota yang sudah hadir membantu, memberikan kopi, beras, gula, dan mie di acara duka ini,” ungkap Gambir Weya, keluarga almarhum, dengan mata berkaca-kaca.
Menurut Lettu Sena, keterlibatan TNI dalam momen seperti ini merupakan bagian dari misi kemanusiaan. “Kami hadir di tengah warga sebagai saudara, berbagi suka maupun duka. Semoga kehadiran kami bisa sedikit meringankan beban keluarga almarhum, dan semakin mempererat persaudaraan antara TNI dengan masyarakat Papua,” ujarnya.
Hadirnya Satgas Yonif 511 di tengah masyarakat Malagai bukan hanya sekadar menjaga keamanan wilayah, melainkan juga menjadi bagian dari kehidupan sosial warga. Dukungan kecil berupa doa dan bantuan sembako dinilai mampu memberi arti besar bagi keluarga yang tengah berduka.
Kini, masyarakat Desa Numbukkawi harus melanjutkan kehidupan tanpa sosok panutan mereka. Namun, kehadiran prajurit TNI memberi pesan kuat bahwa dalam suka maupun duka, mereka tidak sendiri. (*)
