KETIK, SUMENEP – Ketua Generasi Emas Nusantara (GEN) Jawa Timur, Muhammad Romli, mengajak seluruh masyarakat khususnya generasi muda untuk menjadikan peringatan Hari Pahlawan 10 November sebagai momen refleksi dan aksi nyata dalam meneruskan semangat perjuangan para pejuang bangsa.
Romli menegaskan, peringatan Hari Pahlawan tahun ini tak seharusnya berhenti di seremoni dan upacara semata. Lebih dari itu, ia mengingatkan agar momentum bersejarah ini menjadi pengingat akan besarnya pengorbanan para pendahulu yang rela mempertaruhkan nyawa demi tegaknya kemerdekaan Indonesia.
“Hari Pahlawan bukan cuma soal upacara. Ini waktu untuk menundukkan kepala dan menyadari betapa mahal harga kemerdekaan yang kita nikmati hari ini. Para pahlawan berjuang bukan untuk diri mereka, tapi untuk kita semua,” ujar Romli, Minggu, 9 November 2025.
Ia juga menyoroti tema nasional Hari Pahlawan 2025, “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan,” sebagai panggilan moral bagi seluruh anak bangsa agar tak berhenti berkarya.
Menurutnya, semangat perjuangan di era modern tak lagi harus diukur dengan mengangkat senjata, melainkan lewat kontribusi nyata di berbagai bidang.
“Generasi Z dan milenial sekarang harus jadi penerus sejati, bukan sekadar pewaris nama. Caranya? Dengan terus bergerak, berprestasi, menjaga persatuan, dan melawan perpecahan,” jelasnya.
Romli menambahkan, nilai-nilai yang diwariskan para pahlawan seperti patriotisme, kejujuran, dan pantang menyerah harus terus hidup di hati generasi muda. Ia berharap semangat itu bisa menjadi fondasi dalam membangun masa depan bangsa yang lebih maju.
“Hari Pahlawan 2025 ini harus jadi titik balik. Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan. Kita punya tanggung jawab sejarah untuk mewujudkan cita-cita besar para pahlawan,” tutupnya.
Sebagai pengingat, Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November merujuk pada peristiwa heroik Pertempuran Surabaya 1945, yang menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap upaya penjajahan kembali pasca-proklamasi kemerdekaan.
