Polemik Sumbangan Pembangunan Masjid SMPN 1 Dukuhturi Tegal, Sekolah Tegaskan Sukarela

19 Oktober 2025 01:01 19 Okt 2025 01:01

Thumbnail Polemik Sumbangan Pembangunan Masjid SMPN 1 Dukuhturi Tegal, Sekolah Tegaskan Sukarela
Kepala Sekolah SMPN 1 Dukuhturi, Indit Undiarto saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu, 18 Oktober 2025. (Foto: Suherman For Ketik.com)

KETIK, TEGAL – Rencana pembangunan masjid di SMP Negeri 1 Dukuhturi, Kabupaten Tegal, memicu perdebatan di kalangan wali murid.

Sejumlah orang tua mengaku keberatan dengan adanya permintaan sumbangan yang dinilai memberatkan, sementara pihak sekolah menegaskan bahwa sumbangan tersebut bersifat sukarela dan tidak ada paksaan nominal.

Seorang wali murid yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, pada 7 Oktober 2025 dirinya bersama wali murid lain diundang ke sekolah untuk agenda pembagian hasil nilai siswa. Namun, di tengah acara, wali kelas menyampaikan informasi mengenai rencana pembangunan masjid baru di bagian belakang sekolah yang akan menggabungkan mushola yang sudah ada.

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa wali murid diminta memberikan sumbangan antara Rp500 ribu hingga Rp900 ribu yang dapat dicicil selama delapan bulan mulai Oktober 2025.

“Saya pribadi merasa keberatan dengan adanya nominal yang ditentukan. Saya sudah menyampaikan kepada pihak guru bahwa keluarga saya kurang mampu dan adik saya adalah seorang yatim. Namun, pihak guru tetap meminta saya mengisi formulir kesanggupan sebesar Rp500 ribu. Hal ini sangat memberatkan kami,” ujarnya.

Ia juga mempertanyakan prinsip sukarela dalam sumbangan di sekolah negeri. “Sumbangan seharusnya ikhlas dan tanpa paksaan, apalagi di sekolah negeri. Anak yatim yang seharusnya mendapat bantuan malah dimintai sumbangan dengan nominal tertentu,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SMPN 1 Dukuhturi, Indit Undiarto, saat ditemui di ruang kerjanya, menjelaskan bahwa dana yang dihimpun digunakan untuk pembangunan serta renovasi fasilitas sekolah, termasuk masjid.

“Pembangunan tahap pertama sudah selesai dengan anggaran sekitar Rp490 juta, sebagian besar dari alumni. Tahap kedua sedang berjalan dengan perkiraan anggaran Rp300 juta. Kami berharap dukungan semua pihak agar segera selesai,” ujarnya, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Indit menegaskan bahwa sekolah tidak menetapkan nominal sumbangan. “Kami tidak menentukan jumlahnya, semua disesuaikan dengan kemampuan masing-masing wali murid. Yang terpenting adalah dukungan dan partisipasi,” jelasnya.

Ia juga meluruskan informasi terkait nominal sumbangan Rp500 ribu hingga Rp900 ribu. “Angka itu bukan ketetapan sekolah, melainkan hasil perhitungan RAB pembangunan masjid. Sementara jangka waktu sembilan bulan itu adalah estimasi masa pembangunan, bukan batas pembayaran,” ucapnya.

Lebih lanjut, Indit menegaskan bahwa pihak sekolah tidak akan menagih wali murid yang tidak mampu memenuhi nominal di formulir kesanggupan.

“Kalau sudah menulis Rp500 ribu tapi hanya bisa memberi Rp100 ribu, kami tidak akan menagih sisanya. Kalau ada rezeki lebih, ya alhamdulillah,” terangnya.

Selain pembangunan masjid, pihak sekolah juga memastikan adanya transparansi dalam pengelolaan dana sumbangan. Dana tersebut tidak hanya untuk pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan mutu pendidikan serta kebersihan lingkungan sekolah.

Indit menambahkan, sekolah tetap memberikan perhatian kepada siswa kurang mampu dan yatim melalui Program Indonesia Pintar (PIP) serta bantuan pribadi dari para guru.

“Kami ingin anak-anak tetap semangat belajar dan meraih cita-cita mereka,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

SMPN 1 Dukuhturi Tegal pembangunan masjid Sumbangan Sekolah Pendidikan Tegal Berita Tegal Sekolah Negeri wali murid Indit Undiarto Berita Pendidikan