KETIK, SIDOARJO – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lahir dari rahim Nahdlatul Ulama (NU). Berkat ikhtiar, doa, perjuangan istiqomah para ulama dan kiai-kiai NU, PKB menjadi partai besar. Jasa-jasa itu tak bisa dilupakan, bahkan menjadi refleksi spiritual, bagi DPC PKB Sidoarjo saat memperingati Harlah Ke-27 PKB.
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kabupaten Sidoarjo menggelar safari ziarah ke makam-makam aulia’ NU dan masyayikh serta muhibah ke pondok-pondok pesantren menyambut peringatan Harlah Ke-27 PKB pada 23 Juli 2025 ini.
PKB didirikan oleh Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 23 Juli 1998 (29 Rabi'ul Awal 1419 H) di Jakarta. Gus Dur mendapat dukungan kuat dari kiai-kiai Nahdlatul Ulama, seperti KH Munasir Ali, KH Ilyas Ruhiat, KH Mustofa Bisri, dan KH Muchith Muzadi.
”Kami mengusung kembali semangat untuk kembali ke pesantren. Ziarah ke pesarehan para aulia’ dan muassis PKB, merupakan bentuk penghormatan atas jasa besar para kiai dalam mendirikan dan membesarkan PKB,” kata Ketua Dewan Tanfidz DPC PKB Sidoarjo Abdillah Nasih pada Senin (21 Juli 2025).
Safari ziarah diikuti oleh kader-kader, pengurus Dewan Syuro maupun Dewan Tanfidz, Mustasyar, serta Badan Otonom DPC PKB Sidoarjo. Termasuk, anggota Fraksi PKB di DPRD Sidoarjo. Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori, Gus Wawan, Muzayyin, Usman, Ainun Djariyah, dan lain-lain.
Makam para kiai yang diziarahi, antara lain, KH Abdi Manaf, KH Badrus Sholeh, KH Imron Hamzah, KH Sholeh Qosim, KH Faishol Ridwan, KH Usman Bachri, KH Hamim Lukman, KH Anas Al Ayyubi, dan KH Nasihuddin. Tempat peristirahatan para kiai kharismatik tersebut tersebar di berbagai kecamatan.
Makam KH Abdi Manaf, salah seorang tokoh pendiri DPC PKB Sidoarjo, yang berada di Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono. Ketua Dewan Syuro PKB Sidoarjo KH Athoillah memimpin safari ziarah yang diikuti kader, pengurus, maupun badan otonom PKB. Salah satunya, putra KH Abdi Manaf sendiri, yaitu Sullamul Hadi Nurmawan (Gus Wawan).
”Ziarah ini juga menjadi refleksi spiritual agar seluruh kader partai tidak melupakan akar perjuangan PKB yang tumbuh dari rahim Nahdlatul Ulama (NU),” tutur Abdillah Nasih.
Safari ziarah pengurus DPC PKB Sidoarjo ke makam kiai di Kecamatan Porong. (Foto: PKB Sidoarjo)
Safari ziarah ini juga merupakan ikhtiar batin. Para kader maupu pengurus partai selalu meneladani semangat perjuangan dan ketulusan para ulama yang mendirikan dan membesarkan PKB. Sekaligus, momentum untuk menyatukan kembali para kader, pengurus, dan simpatisan partai. Tetap menjadikan pesantren dan kiai sebagai arah maupun teladan perjuangan.
”PKB lahir dari pesantren. Kita harus kembali ke titik awal perjuangan. Kembali ke ke basic. Mengapa? Karena berkat doa dan restu kiailah PKB bisa besar seperti sekarang,” tambah Abdillah Nasih.
Dengan safari ke pondok pesantren, jajaran pengurus DPC PKB Sidoarjo bersilaturahmi kepada para kiai pengasuh berbagai pondok pesantren di Sidoarjo. Sowan dan memohon doa restu dalam menjalankan amanah perjuangan dari masyarakat dan umat.
Seluruh kader PKB Sidoarjo juga berharap diberi kelancaran, keselamatan, dan kebermanfaatan dalam berkiprah untuk masyarakat dan berkhidmat kepada NU. Khususnya kepada warga Nahdliyyin dan kiai-kiai NU yang selama ini menjadi kekuatan partai.
Selain safari ziarah dan muhibah ke pondok pesantren, DPC PKB Sidoarjo akan menggelar tasyakuran dan doa bersama pada 27 Juli 2025. Doa bersama tersebut bakal menjadi momen penting memohon kemaslahatan umat.
Yang tidak kalah penting ialah menguatkan kembali komitmen partai dalam membangun Sidoarjo yang lebih religius, adil, dan sejahtera. Itulah puncak peringatan Harlah Ke-27 PKB di Kabupaten Sidoarjo.
Tidak hanya kegiatan bernuansa spiritual religius. DPC PKB Sidoarjo juga mengangkat potensi sisi budaya lokal dalam rangkaian peringatan harlah tahun ini. Salah satunya adalah lomba paduan suara. Lomba koor jingle PKB dan lagu-lagu daerah khas Sidoarjo. Festival tersebut merupakan ajang kreativitas sekaligus pelestarian budaya lokal.
”Kami ingin memperkenalkan dan menghidupkan kembali lagu-lagu daerah khas Sidoarjo. Jangan sampai anak-anak muda kita tidak mengenal warisan budaya daerahnya sendiri,” ucap Abdillah Nasih yang juga mantan ketua Fraksi PKB DPRD Sidoarjo itu.
Lomba lagu khas daerah itu sejalan dengan promosi dan kampanye pariwisata Kabupate Sidoarjo. Denggan tagline ”Pariwisata? Di Sidoarjo Saja”, Dinas Pariwisata Sidoarjo menarik minat wisatawan melalui pendekatan budaya lokal dan kearifan tradisional.
DPC PKB Sidoarjo menegaskan bahwa Harlah Ke-27 Partai Bersimbol Lebah tetap memberikan manfaat bagi masyarakat dan umat. Bukan kegiatan serenomial belaka.
”Semoga -mudahan seluruh ikhtiar ini membawa berkah dan keberkahan untuk warga Sidoarjo, terutama buat warga Nahdliyyin,” pungkas Abdillah Nasih. (*)