Peringati Hari Jadi Ke-261 Besuki, Bupati dan Wabup Situbondo Ikuti Prosesi Napak Tilas Kiai Pateh Alos

7 September 2025 23:45 7 Sep 2025 23:45

Thumbnail Peringati Hari Jadi Ke-261 Besuki, Bupati dan Wabup Situbondo Ikuti Prosesi Napak Tilas Kiai Pateh Alos
Berjalan Kaki, Bupati Situbondo saat mengikuti prosesi Napak Tilas Kiai Pateh Alos Besuki, Minggu 7 September 2025 (Foto: Heru Hartanto/ketik)

KETIK, SITUBONDO – Memperingati Hari Jadi ke-261Besuki, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dan Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah mengikuti Napak Tilas dari Sepancar Desa Demung menuju ke rumah Kiai Pateh Alos atau Bagus Qosim Wirodipuro di Dusun Pacinan, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo, Minggu 7 September 2025.

Napak tilas ini juga diikuti oleh Sekda Situbondo Wawan Setiawan, Ketua TP PKK Situbondo Rusna Laili, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo Fathor Rakhman, wakil ketua dan anggota DPRD Situbondo, kepala desa di wilayah Kecamatan Besuki dan sekitarnya serta para camat.

Napak Tilas Kiai Pateh Alos atau Bagus Qosim Wirodipuro kurang lebih menempuh jarak 4 kilometer dan menelusuri persawahan serta lorong perumahan penduduk. Prosesi napak tilas berlangsung aman dan lancar hingga tiba di rumah Kiai Pateh Alos atau Bagus Qosim Wirodipuro di Dusun Pacinan, Desa Besuki, Kecamatan Besuki.

Camat Besuki, Taufan A Jaksana mengucapkan terima kasih kepada Bupati Situbondo dan Wakil Bupati Situbondo yang mau mengikuti Napak Tilas Kiai Pateh Alos atau Bagus Qosim Wirodipuro 

“Atas nama pemerintahan kecamatan, saya ucapkan terima kasih kepada Mas Rio Bupati Situbondo dan Mbak Ulfi Wakil Bupati Situbondo yang telah mengikuti prosesi Napak Tilas Kiai Pateh Alos atau Bagus Qosim Wirodipuro. Karena selama ini tidak ada satu pun bupati yang ikut dalam prosesi napak tilas ini,” kata Camat Besuki, Taufan A Jaksana.

Sementara itu, Kepala Desa Demung, Aguk Prayogi mengatakan, napak tilas Tilas yang dimulai dari Sepacar Dusun Nambekor, Desa Demung, hingga ke makam Pate Alos ini menjadi salah satu upaya untuk mengingatkan kembali sejarah dan tokoh penting atas berdirinya Besuki.

“Cikal bakal Besuki dimulai dari Desa Dusun Nambekor, Desa Demung Kecamatan Besuki. Kala itu, 28 September 1741 Masehi, Raden Abdurrahman Wirobroto (Kyai Abdurrahman) ayahanda dari Raden Bagus Qasim Wirodipuro atau Kyai Pate Alos, meninggalkan tanah kelahirannya, Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura untuk membabat hutan belantara di Dusun Nambekor, Desa Demung, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo,” jelas Aguk Prayogi.

Kala itu, sambung Aguk Prayogi, di Tanjung Pamekasan, tempat asal Raden Abdurrahman Wirobroto sedang mengalami musim paceklik, karena kemarau yang sangat panjang. Kemudian, Raden Abdurrahman akhirnya mendapatkan petunjuk untuk membabat alas di Pulau Jawa, mencari lahan yang subur, tepatnya di Dusun Nambekor, Desa Demung, Besuki. 

"Setelah dua tahun membabat hutan balantara di Desa Demung yang lahannya benar-benar subur, akhirnya Raden Abdurrahman mengajak 20 orang saudaranya, termasuk putranya, Kyai Pate Alos. Dan pada tahun 1764, Kyai Pate Alos pindah ke Demung, Kali Juma'in Kecamatan Besuki," beber Aguk Prayogi yang notabenenya Kades Demung. 

Lebih lanjut, Aguk Prayogi menyebutkan beberapa peninggalan Raden Abdurrahman Wirobroto yang ada di Dusun Nambekor, di antaranya, sumur yang digunakan sebagai tempat wudlu', tempat bermunajat yang dikenal dengan sabhe pelanggeren, dan bhuju' panyontrengan yang digunakan untuk melihat musuh dari jauh.

"Raden Abdurrahman Wirobroto ini wafatnya di Pamekasan Madura, bukan di Situbondo. Mari bersama-sama kalau ingin ziarah ke makamnya," pungkas Aguk Prayogi.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengatakan, kegiatan napak tilas ini akan terus dilaksanakan dengan dimensi yang lebih besar dan bisa memberikan dampak sosial kepada masyarakat.

“Cita-citakan Kyai Pate Alos dan para pendiri lainnya yang telah menjadikan Besuki berjaya dizamannya, harus dibangkitkan kembali,” ujar Mas Rio, panggilan akrabnya.

Jumlah penduduk di Kecamatan Besuki, kata Mas Rio, tertinggi di Kabupaten Situbondo. “Saya selaku pembuat kebijakan berjanji akan memberikan instrumen kebijakan yang mendukung masyarakat Besuki untuk menjadi lebih baik, sehingga Besuki bisa lebih maju dan kembali berjaya seperti jaman dulu,” harao Mas Rio.

Untuk itu, kata Mas Rio, masyarakat Besuki harus mulai membangun kesadaran bersama agar Besuki semakin maju. “Karena yang bisa merubah Besuki lebih baik dan maju yakni masyarakat Besuki sendiri. Supaya pembangunan sejarah ini tidak hilang, saya mengajak anak-anak muda Besuki untuk merawat bangunan cagar budaya agar tidak hilang,” ajak Mas Rio.

Menapaktilasi, sambung Mas Rio, bukan untuk gagah-gagahan. Tapi, untuk mengingat pencetak sejarah di Besuki ini. “Mari kita berikan yang terbaik buat masyarakat Besuki ini. Mudah-mudahan Kabupaten Situbondo, terutama Besuki, paling tidak lima tahun ke drpan benar-benar menjadi Sentral Ekonomi dan angka kemiskinan turun drastis,” kata Mas Rio.

Ia berharap para sesepuh dan siapa saja yang berjasa melakukan proses pembangunan, menuliskan tinta sejarah emasnya dan sudah bermanfaat untuk masyarakat. “Saya punya keyakinan Kabupaten Situbondo gemah ripah jinawi, dan masyarakat Besuki makmur,” pungkas Bupati Muda Situbondo. (*)

Tombol Google News

Tags:

peringati Hari Jadi Besuki ke-261 Bupati dan Wabup situbondo ikuti prosesi Napak tilas Kiai Pateh Alos