KETIK, TULUNGAGUNG – Dalam Rangka Memperingati 5 Hari Besar sekaligus, Pemerintah Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung mengadakan Pagelaran Wayang Kolosal, Jumat 7 November 2025.
Pagelaran wayang kolosal ini spektakuler karena menampilkan sebanyak 20 dalang muda dari Pakudhatu dan 10 Sinden muda dari Pasinta sekaligus.
Spektakulernya lagi, pagelaran itu digelar dalam rangka memperingati atau menyongsong 5 Hari Besar sekaligus yakni:
1. Hari Wayang International 2025,
2. Hari Santri Nasional.
3. Hari Sumpah Pemuda.
4. Hari Pahlawan.
5. Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke - 820 Tahun.
Adapun rangkaian kegiatan tersebut terbagi menjadi 2 sesi yakni:
1. Pakeliran wayang padat yang digelar pada pukul 14.00 - 17.00 WIB.
2. Pagelaran wayang kolosal yang digelar pada pukul 19.00 WIB hingga selesai.
Hadir pada acara tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Anggota DPRD Kabupaten Tulungagung, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Camat Rejotangan didampingi sekcam, Kapolsek, Danramil, Kepala Desa Tenggur Zaenal Fanani beserta jajaran perangkat dan lembaga desa, Kades se-kecamatan Rejotangan dan tamu undangan yang lain.
Kepala Desa Tenggur Zaenal Fanani, sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan pagelaran wayang kolosal ini. Di harapkan Pagelaran ini sangat meriah dan sukses.
"Ini akan jadi tontonan yang sangat spektakuler, dimana kegiatan ini kali pertama digelar di Desa Tenggur. Pagelaran wayang kolosal ini didukung oleh 20 Dalang muda dan 10 Sinden muda Kabupaten Tulungagung," ucap Zaenal Fanani, Jumat (07/11/2025).
"Ini sebuah tontonan yang menarik yang kami suguhkan ke masyarakat kami, khususnya masyarakat kabupaten Tulungagung dalam rangka memperingati 5 hari besar dalam semalam," ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan ajang pelestarian seni dan budaya sekaligus bertujuan untuk membangkitkan perekonomian masyarakat desa Tenggur dari hasil UMKM nya.
"Dalam menyambut Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke - 820, mari kita majukan Tulungagung bersama-sama," lanjut sebutan Demang 10 ini.
"Wayang merupakan asli budaya Indonesia yang di cetuskan oleh para wali songo khususnya Kanjeng Wali Sunan Kalijaga," tambahnya.
Di tempat yang sama, Anggota DPRD Jawa Timur dari Partai PDIP Guntur Wahono mengajak agar Pakudhatu dan Pasinta tetap semangat untuk menghidupkan budaya peninggalan nenek moyang ini.
"Nanti saya siapkan anggaran pada tahun 2027 bersama-sama dengan Pakudhatu dan Pasinta kami realisasikan anggaran sebesar 200 juta," tegasnya.
"Ini merupakan bentuk kecintaan kita kepada seni budaya, terutama seni pedalangan dan pesindenan," imbuhnya.
Usai sambutan, Kades Menerima cindera mata yakni ikat (udeng) resmi Tulungagung yang di berikan oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sekaligus membuka pagelaran wayang kolosal ini dengan ditandai penyerahan secara simbolis wayang Gunungan kepada 4 Dalang muda dari Pakudhatu.
Pagelaran wayang kolosal ini dengan mengambil lakon, "Parma Dharma Sinatriya". Dengan hadir nya bintang tamu pelawak kondang "Duo Jo, Jo Klithik, Jo Kluthuk" kegiatan pagelaran wayang ini semakin lebih hidup dan semarak.
Hingga berita ini di naikkan, pagelaran wayang kolosal dalam rangka memperingati 5 Hari Besar Nasional ini masih berlangsung. (*)
