KETIK, SITUBONDO – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo memimpin upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-207 yang berlangsung di Alun-alun Kota Situbondo, Jumat 15 Agustus 2025.
Hadir dalam upacara ini, Wakil Bupati Situbondo Ulfiyah, Ketua DPRD, Ketua Pengadilan, Kajari, Kapolres, Kepala Rutan, Dandim 0823, Kades, Camat, Kepala OPD Kabupaten Situbondo dan tamu undangan lainnya.
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo yang jatuh pada tanggal 15 Agustus berkaitan erat dengan sejarah pembangunan Dam Sluwis yang digagas oleh Bupati Pertama Besuki KRT Prawiro Hadiningrat.
Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo dalam sambutannya mengatakan bahwa, pada momentum Peringatan Harjakasi ke-207 tahun 2025 ini, pihaknya mengajak masyarakat luar kabupaten main ke Situbondo setiap bulan Agustus.
Karena pada peringatan Harjakasi tahun ini banyak permainan-permainan tradisional yang unik dan asyik untuk disaksikan.
“Mungkin saat ini masih banyak orang yang belum tertarik untuk main ke Situbondo, tapi saya yakin tahun-tahun berikutnya di bulan Agustus akan berdatangan orang-orang dari luar Kabupaten Situbondo bahkan orang-orang mancanegara bermain di Situbondo,” kata Mas Rio, panggilan akrab Bupati Situbondo.
Pada bulan Agustus tahun ini, sambung Mas Rio, sudah berdatangan beberapa orang pelancong dari Thailand, Afghanistan, Turki, Yaman, Mali, Afrika Selatan dan Timur Leste yang berkunjung ke Situbondo untuk menyaksikan permainan tradisional sekaligus bermain.
“Insyaallah pada peringatan Harjakasi tahun depan, pertunjukan permainan tradisional akan kita sajikan secara besar-besaran," jelas Mas Rio.
"Kenapa permainan tradisional ini harus kita besar-besarkan? Karena generasi muda kita sudah mulai melupakan permainan tradisional itu dan mereka lebih memilih bermain dalam dunia digitalisasi,” katanya.
Menurut Mas Rio, apabila hal ini tidak segera dimitigasi bisa berdampak negatif dalam kehidupan sehari-hari. “Kita akan ubah permainan mereka kembali ke pola permainan tradisional,” tutur Mas Rio.
Pola permainan tradisional, imbuh Mas Rio, mengajarkan mereka untuk kembali kepada karakter utama bangsa Indonesia, yakni kebersamaan dalam bermain.
“Dalam permainan tradisional selalu dilaksanakan bersama-sama atau berkelompok bukan perseorangan. Artinya, bermain dalam berkelompok menunjukan kebersamaan dan kekompakan,” jelasnya.
Untuk itu, Mas Rio, mengajak masyarakat Kabupaten Situbondo kembali ke karakter asal, yakni budaya kebersamaan dalam bermain dan hal-hal lainnya, sehingga Situbondo cepat naik kelas.
“Semoga apa yang saya sampaikan ini didengar dan diterima oleh masyarakat Kabupaten Situbondo. Agustus Main ke Situbondo salah satu tema yang kita angkat dalam peringatan Harjakasi ke-207 tahun ini,” pungkasnya. (*)