KETIK, BATU – Pemerintah Kota Batu memperingati Hari Ibu ke-97 dengan tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045” di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani, Senin, 22 Desember 2025. Peringatan ini menjadi momentum penguatan peran perempuan sebagai pilar pembangunan daerah dan nasional.
Penasehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Batu yang juga Ketua TP PKK Kota Batu, Siti Faujiyah Nurochman, menyampaikan bahwa GOW Kota Batu menaungi 33 organisasi perempuan yang selama ini aktif berkontribusi dalam berbagai bidang sosial kemasyarakatan.
Menurutnya, seluruh organisasi tersebut diisi oleh perempuan-perempuan tangguh yang menjadi kekuatan penting dalam pembangunan Kota Batu. Ia berharap para perempuan di Kota Batu senantiasa diberi kesehatan agar terus dapat berkiprah dan berkarya.
“GOW menaungi 33 organisasi perempuan di Kota Batu. Ini adalah perempuan-perempuan hebat yang selama ini berperan aktif. Semoga seluruh perempuan Kota Batu selalu diberi kesehatan,” ujarnya.
Siti Faujiyah juga mengingatkan pentingnya menjaga martabat perempuan dan menjunjung nilai keikhlasan. Namun, tetap rendah hati dalam setiap peran yang dijalani, baik di ruang publik maupun di lingkungan keluarga.
“Saya berpesan kepada seluruh anggota organisasi perempuan agar tetap menjaga martabat perempuan. Peringatan Hari Ibu ini menjadi pengingat bahwa perempuan harus tetap berdaya, namun juga menjaga keharmonisan dalam keluarga,” katanya.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada para laki-laki yang hadir dalam peringatan Hari Ibu. Menurutnya, kehadiran kaum Adam tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap peran dan kontribusi perempuan di Kota Batu.
“Kehadiran bapak-bapak hari ini menjadi bentuk apresiasi dan penguatan bagi kami, para perempuan, untuk terus berkontribusi terbaik bagi kemajuan Kota Batu,” imbuhnya.
Peringatan Hari Ibu ke-97 di Kota Batu juga dihadiri oleh Wali Kota Batu Nurochman, Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Wali Kota Batu, Nurochman, menyampaikan bahwa peringatan Hari Ibu tidak sekadar menjadi agenda seremonial tahunan, melainkan momentum refleksi atas perjalanan panjang perjuangan perempuan Indonesia sejak Kongres Perempuan 1928.
“Peringatan Hari Ibu merupakan pengingat atas perjuangan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan peran dan kesetaraan di berbagai bidang. Momentum ini penting untuk terus memperkuat kontribusi perempuan dalam pembangunan bangsa,” ujar Nurochman.
Ia menegaskan, tema nasional Hari Ibu ke-97 menempatkan perempuan sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045. Tema tersebut diperkuat dengan empat fokus utama pemberdayaan perempuan yang relevan dengan tantangan pembangunan nasional maupun daerah.
Pada aspek pemberdayaan ekonomi, Wali Kota Nurochman menekankan peran strategis perempuan dalam menggerakkan sektor UMKM, pertanian, ekonomi kreatif, dan pariwisata di Kota Batu. Pemkot Batu, kata dia, berkomitmen memperluas akses pelatihan kewirausahaan, permodalan, digitalisasi usaha, serta jejaring pemasaran.
“Perempuan yang mandiri secara ekonomi adalah perempuan yang mampu berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan keluarga,” jelas Cak Nur, sapaan akrabnya.
Pada bidang pendidikan dan kesehatan, Pemerintah Kota Batu terus mendorong akses layanan yang inklusif dan berkualitas, khususnya bagi perempuan. Perhatian serius juga diberikan pada kesehatan ibu dan anak, pencegahan stunting, serta penguatan kesehatan mental sebagai investasi jangka panjang bagi kualitas generasi mendatang.
Sementara dalam aspek kepemimpinan dan pengambilan keputusan, Nurochman menilai keterlibatan perempuan sangat penting karena perspektif dan empati yang dimiliki mampu memperkaya proses perumusan kebijakan.
“Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi perempuan untuk berperan aktif dalam pemerintahan, organisasi sosial, maupun dunia usaha. Pembangunan yang inklusif hanya bisa terwujud jika seluruh potensi masyarakat dilibatkan,” tegasnya.
Adapun pada aspek perlindungan dan keamanan, Pemerintah Kota Batu menegaskan tidak ada toleransi terhadap segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi terhadap perempuan dan anak.
Penguatan regulasi, layanan pendampingan, edukasi publik, serta sinergi lintas sektor terus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah perempuan.
“Lingkungan yang aman dan berkeadilan merupakan prasyarat utama bagi terwujudnya masyarakat yang berperikemanusiaan,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh perempuan Kota Batu atas dedikasi dan kontribusi nyata dalam pembangunan daerah.
“Mari kita perkuat komitmen dan kolaborasi untuk mewujudkan Kota Batu yang inklusif, berkeadilan, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Wali Kota Batu Cak Nur. (*)
