KETIK, SORONG – Selaku pegiat dan pelaku aktif pembangunan Papua dan juga Dewan Penasehat Analisis Papua Strategis/APS Theofransus Litaay, menyampaikan bahwa keputusan presiden Prabowo untuk menambah alokasi dana Otsus untuk 6 Provinsi di wilayah Papua merupakan satu kebijakan yang sangat tepat.
Menurut Theofransus Litaay, Presiden secara tepat membaca kebutuhan pembangunan yang ada di Papua. Pengalaman kepemimpinan Prabowo di lapangan sejak muda telah teruji termasuk di Papua.
Presiden memahami bahwa untuk membangun Papua memang tidak bisa dengan sumber daya yang sedikit. Pembangunan Papua butuh dukungan sumber daya yang besar. Mengapa demikian? Karena Papua adalah salah satu pulau terbesar di dunia, dengan jumlah provinsi yang sedikit sehingga pusat-pusat pemukiman, pusat pertumbuhan itu tersebar dan jaraknya cukup jauh.
Perlu ada dukungan ekstra transportasi untuk kegiatan pengangkutan, untuk orang dan barang agar bisa sampai ke pusat-pusat pertumbuhan yang ada.
"Presiden Prabowo memahami, bahwa Pembangunan Papua tidak bisa disamakan dengan Pembangunan di pulau Jawa yang wilayahnya berdekatan, penduduk banyak, kota-kotanya terhubung jalan tol," ungkap Theofransus Litaay. Rabu, 17 Desember 2025.
Dia menjelaskan, di Papua pemukiman tersebar di gunung yang tinggi dan lembah yang dalam, rawa-rawa yang luas, dan hutan yang lebat, serta garis pantai yang sangat panjang, pembangunannya membutuhkan upaya ekstra.
Dalam konteks ini tentunya kita butuh untuk membangun lebih banyak pusat-pusat pertumbuhan baru. Pusat-pusat pertumbuhan baru ini membutuhkan dukungan sumber daya manusia dan anggaran yang cukup besar juga, dengan demikian kalau ada pusat pertumbuhan baru maka pemerataan kemakmuran itu dapat dirasakan oleh masyarakat dan kemiskinan dapat ditekan.
Bapak Presiden sudah membuat beberapa kebijakan yang tepat mengenai Papua. Yang pertama beliau membentuk komite eksekutif pembangunan Papua dalam suatu rencana aksi percepatan pembangunan, jadi sebagai satu badan eksekutif.
Yang kedua beliau secara langsung didampingi oleh Bapak Wakil Presiden selaku Ketua Dewan Pengarah BP3OKP, Presiden selaku Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara, memimpin langsung rapat koordinasi untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembangunan di Papua.
Dan begitu mendengarkan berbagai keluhan yang disampaikan oleh para kepala daerah,maka beliau langsung memutuskan untuk meningkatkan pendanaan otsus itu.
"Presiden Prabowo orangnya responsif, beliau merespon secara cepat dan tepat. Jadi saya kira ini penting sekali dengan dukungan dari Bapak Presiden, didukung oleh Bapak Wakil Presiden, didukung pula oleh para kepala daerah, gubernur, bupati, wali kota, kemudian komite eksekutif, BP3OKP, maka pembangunan Papua diharapkan akan semakin maju dan akselerasinya semakin cepat kedepan", ujar Theofransus Litaay.
Doktor Theofransus Litaay adalah peneliti dan pengamat masalah Papua, pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dalam masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo tahun 2015-2024.
Beliau juga menjadi dosen di Universitas Kristen Satya Wacana dan bekerja sama dengan pemerintah daerah, gereja, Majelis rakyat Papua, serta lembaga mitra pembangunan internasional dalam mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan Papua. (*)
